Alam akan memberi apa yang telah kita jaga dari mereka.
Sepertinya itulah yang kini dirasakan masyarakat di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Masyarakat bisa mencari kepiting bakau, juga membuat batik dan kopi mangrove.
Semua berawal dari seorang pemuda yang memiliki hobi menyelam. Namanya David Hidayat. Ia memiliki hobi menyelam yang mulai ada sejak ia awal bergabung dengan klub selam di kampus Universitas Hatta.
Sejak tahun 2009, ia mengajak teman-teman kampusnya untuk menyelam di desanya, di Sungai Pinang. Lalu ketika lulus, pemuda yang merupakan alumni Jurusan Perikanan ini pun terpikir untuk kembali ke desanya.
"Karena banyaknya potensi yang harus dikelola di desa," jawabnya saat ditanya mengapa ia memilih kembali ke kampung halamannya.
Sekembalinya ke desa, awalnya ia sendiri yang bergerak melestarikan lingkungan. Terkadang ia mengajak kawan-kawan mahasiswa dari kampusnya dulu.
Melihat apa yang dilakukan David dan teman-teman mahasiswanya, para pemuda di desanya pun jadi tertarik dengan kegiatan penyelaman. Itulah yang kemudian mengawali terbentuknya ANDESPIN Deep West Sumatra.
Kiprah ANDESPIN Deep West Sumatra dalam Menyelamatkan Lingkungan
Berawal dari hobi. Namun ternyata, banyak hal yang kemudian dilakukan David bersama dengan ANDESPIN Deep West Sumatra.
Di tahun-tahun pertama terbentuk, David dan ANDESPIN Deep West Sumatra lebih banyak melakukan kegiatan penyelaman serta pelestarian untuk menyelamatkan terumbu karang.