Terkadang saya suka takjub dengan bagaimana Tuhan berkehendak. Setelah diberi kesempatan menjadi dosen yang mengajar mahasiswa, langsung 'terjun bebas' menjadi guru yang mengajar balita. Setelah itu kembali 'naik tingkat' mengajar anak SMA.
Pengalaman saya yang ke tiga dan akan saya ceritakan kali ini adalah saat mengajar di sebuah SMA. Sekolahnya pun bukan sekolah biasa. Melainkan sekolah berasrama.
Waktu itu saya pernah mengajar sebuah islamic boarding school yang ada di Kalimantan Selatan. Letaknya sangat dekat dengan Kota Banjarmasin.
Beberapa hal yang tak terlupakan buat saya saat mengajar di sekolah berasrama tersebut adalah sebagai berikut.
Kerja bisa 24 jam
Ini hampir terjadi saat awal masa mengajar di sana. Kebetulan saat itu saya termasuk guru paling awal yang ada di sekolah yang baru berdiri.
Sebetulnya awalnya saya mendapat tugas sebagai guru ekonomi, sesuai dengan latar belakang pendidikan yang saya miliki.
Namun karena waktu awal masih terbatas tenaga SDM-nya, jadilah waktu itu saya sempat merangkap bertanggung jawab memgawasi asrama putri.
Lumayan jungkir balik. Tidur kerap hanya beberapa jam. Jika malam, saya harus mengawal anak-anak di asrama sampai jam mereka tidur. Selebihnya saya serahkan ke guru asrama yang asli yang memang tinggal di asrama.
Untungnya itu hanya berlangsung dua minggu karena kepala asrama yang baru akhirnya berhasil direkrut.