Multi profesi atau memiliki profesi lebih dari satu kini kerap menjadi pilihan banyak orang. Seseorang yang tidak hanya memiliki satu profesi ini memang bisa bermula dari beberapa alasan. Bisa dari sendiri, bisa juga dari orang lain.
Misalnya dari diri sendiri, karena banyak waktu yang tidak produktif pada perjalanan karirnya kala itu. Ada pula yang muncul karena ingin menambah penghasilan.
Umumnya, mereka yang merasa kurang produktif dalam penggunaan waktu sehari-hari ini adalah orang-orang yang sudah memiliki sistem kerja yang telah berjalan sendiri. Mereka tinggal mendelegasikan tugas dan mengawasinya.
Seseorang yang memiliki multi profesi juga bisa disebabkan karena kejenuhan pada profesi yang sedang ditekuninya. Namun, ia sayang untuk melepaskan profesinya tersebut sehingga mencari profesi lain.
Ia berpikir, apa salahnya bisa melakukan multi profesi. Jenuh jadi hilang, mendatangkan uang, menambah kawan, serta memunculkan peluang baru.
Itu tadi beberapa alasan mengapa seseorang sengaja memilih untuk memiliki multi profesi. Namun, ada pula seseorang yang memiliki alasan tidak berasal dari diri pribadinya sendiri atau alasan yang tidak dikehendaki.
Bisa jadi karena ada orang lain yang meminta. Dengan persetujuan diri, akhirnya diterimalah profesi tersebut.
Sementara itu, ada beberapa pertimbangan yang kemudian muncul ketika seseorang dihadapkan pada permintaan untuk menjalani multi profesi.
Pertimbangan tersebut antara lain, karena seseorang tersebut memang menyukainya atau menginginkannya, karena bisa, dan memang terpaksa. Untuk yang terakhir, orang tersebut mungkin kemudian mengubah sikap sehingga akhirnya bisa menerima karir tersebut.
Multi profesi karena orang lain ini bisa jadi misalnya, ada seseorang yang dimintai untuk memberi les privat pada anak tetangganya.