Lihat ke Halaman Asli

Ika Marwah

Aku ingin terbang, tetapi tak punya sayap. Maka, kubiarkan kata-kata menjadi bulu-bulu emas dan pena menjadi sayap yang menerbangkan.

Balada Pandemi

Diperbarui: 24 April 2020   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah banyak mulut bungkam

Kata-kata terhalang helai masker

Suara kian parau

Isak tangis di mana-mana

Lagu huru-hara berganti haru biru

Lampu penerang di bilik kontrakan kian redup

Oleh bayang-bayang penghuninya

Mi instan dan teh manis hampir tawar

Menjadi penenang raut-raut yang disergap gusar

Di antara teguk dan kecap

Hati mereka tak henti zikir

Mengharap pandemi segera berakhir

Madiun, 24/04/2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline