Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan di Kota Malang

Diperbarui: 1 April 2022   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tak terasa Sebentar lagi akan memasuki Bulan suci Ramadhan. Menjelang Datangnya Ramadhan, Biasanya masyarakat di Indonesia perdaerah memiliki tradisinya masing-masing untuk menyambut datangnya bulan yang penuh barokah ini. 

Di jawa timur sendiri terdapat banyak sekali kebiasaan yang dilakukan sebelum memasuki bulan puasa.  Menjelang ramadhan kali ini saya masih berada di kota malang tempat saya menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Malang. Saya penasaran bagaimana kebiasaan orang malang ketika ingin memasuki bulan suci ramdhan. 

Kalau Di desa saya terdapat tradisi megengan guna menyambut datangnya ramdhan. Dan kemarin saya mengunjungi Masjid Manarul Huda yang merupakan salah satu masjid yang ada di kota malang. Kedatangan saya ke masjid ini guna mewawancarai takmir atau sesepuh yang ada dikota malang ini guna menanyakan tradisi atau kebiasaan menjelang puasa. Saya kesana bersama teman ssaya. Dan sesampainya masjid ternyata masjid tersebut masih terkunci. 

Jadi saya bertanya kepada masyarakat sekitar untuk bertanya keberadaan rumah salah satu takmir atau sesepuh disana. Setelah bertanya saya ditunjukkan rumah pak ridwan yang merupakan salah satu sesepuh dan imam masjid di sana. Pak Ridwan berusia 90 tahun dan tinggal sendiri dirumahnya. Walaupun sudah sepuh beliau ini masih tampak sehat dan kuat. 

Bahkan ingatan beliau juga masih sangat kuat. Akan tetapi pendengaran beliau sudah berkurang, Saat saya sampai dirumah beliau dan menceritakan tujuan saya kesana beliau sangat antusias sekali. Beliau juga menceritakan pengalaman beliau selama masih muda. Tenyata beliau ini bisa berbahasa jawa, indonesia, inggris, dan jepang. Beliau ini sudah hidup pada saat penjajahan jepang dan belanda. 

Bahkan beliau sudah pernah melakukan ibadah haji 2 kali dan ibadah umrah 12 kali. Beliau juga pernah merasakan duduk dibangku perkuliahan di salah satu Universitas malang yaitu Sekarang Terkenal dengan sebutan Universitas Brawijaya. Jadi untuk pengalaman hidup jangan ditanyakan lagi.

Saya bertanya kepada beliau tentang apa saja kebiasaan yang dilakukan warga malang sebelum ramadhan. Beliau mengatakan ada beberapa kebiasaan warga sini sebelum datangnya ramadhan yaitu megengan dan nyadran. Menurut beliau Megengan ini tidak ada pengertian khusus tetapi Megengan ini merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat jawa menjelang bulan suci ramadhan. 

Tujuan dilaksanakannya megengan ini untuk mengungkapkan rasa syukur dan suka cita masyarakat sekitar dalam menyambut bulan ramadhan. Tradisi megengan memang tidak ada saat masa Rosulullah Saw. Tetapi, Awal terjadinya megengan ini diduga dimulai pada saat masa para wali yaitu lebih tepatnya oleh sunan kalijaga. Dan hingga saat ini tradisi sudah mendarah daging dan sulit dihilangkan

Biasanya Megengan ini disajikan dengan membawa nasi dan beberapa lauk pauk serta jajanan tradisional salah satunya yaitu kue apem yang menjadi ciri khas tradisi ini. Kue apem ini menjadi simbol untuk meminta ampunan kepada yang maha kuasa atas dosa di masa lalu. 

Kue apem ini diambil dari bahasa arab afwan yang berarti pemaaf. megengan dimulai pada waktu petang hari setelah subuh dengan mengundang para tamu undangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline