Matahari dan pluto
Seperti matahari yang merindukan pluto,
Kepadamu yang pergi tanpa pamit,
Perlahan menjauh dari orbit,
Meninggalkan sejuta pahit
Lantas apa yang musti kupersalahkan?
Gelebah yang semakin tak bisa kukendalikan?
Ataukah pengendalianmu yang kian lama kian dominan?
Entahlah, nuraniku diam tanpa jawaban
Merindukanmu sama halnya berhitung tanpa tahu kapan harus berhenti
Memulai tanpa tahu kapan harus mengakhiri