Lihat ke Halaman Asli

ika Khoerotul

Mahasiswa

Tasawuf dan Akar Keilmuannya dalam Konteks Keislaman

Diperbarui: 28 November 2023   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tasawuf, dalam dunia Islam, 

merupakan dimensi mendalam dari keimanan yang mengeksplorasi hubungan individu dengan Tuhan. Dikenal juga sebagai sufisme, cabang ini mencari pemahaman yang mendalam akan makna keberadaan, spiritualitas, dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Teori Asal Kata Tasawuf Secara etimologi,  ilmu tentang asal-usul kata, ada enam teori yang menjadi asal-susul kata tasawuf.  

Pertama, teori yang mengatakan bahwa kata tasawif berasal dari kata safa' yang berarti bersih, jernih, bening karena jiwa mereka bersih dan senantiasa meninggalkan rekam jejak yang bersih.

Kedua, teori yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata saff yang berarti barisan karena keberadaan para sufi pada barisan pertama di hadapan Allah.

Ketiga, teori yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata safwah yang berarti pilihan karena para sufi dinilai oleh kaum muslimin sebagai safwah al-ummah, yakni umat pilihan.

Keempat, teori yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata suffah yang berarti tempat duduk yang terbuat dari batu atau kayu.

Kelima, teori yang menyatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kosakata bahasa Yunani, theoshopy berarti kearifan Tuhan.

Keenam, teori yang menyatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata suf  yang berarti bulu domba.  Pendekatan etimologis terhadap asal-usul kata tasawuf memunculkan enam teori yang menggambarkan kompleksitas makna dan interpretasi. Tasawuf menekankan pentingnya introspeksi, meditasi, dan hubungan batin dengan Tuhan. Sufi meyakini bahwa melalui pengendalian diri dan ketakwaan, seseorang dapat mencapai ma'rifah (pengetahuan yang mendalam tentang Tuhan) dan mencapai keberadaan yang lebih tinggi.

Akar Keilmuannya dalam Keislaman

Tasawuf memiliki akar dalam ajaran-ajaran Islam yang mendasar. Ia berfokus pada introspeksi, meditasi, dan kehadiran diri dalam hubungan dengan Tuhan. Sebagai aspek mendalam Islam, tasawuf memperkuat pengalaman agama dengan menggali makna-makna spiritual dalam Al-Quran dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Pada masa Rasulullah SAW dan para sahabatnya, elemen-elemen awal tasawuf muncul dalam bentuk praktik spiritual yang ditunjukkan oleh kesederhanaan, kecintaan pada Tuhan, dan ketekunan dalam ibadah. Para sahabat, terutama mereka yang dikenal sebagai "ahlul suffah," hidup dengan kesederhanaan yang tinggi, menolak keserakahan material, dan fokus pada kehidupan spiritual. Rasulullah sendiri memberikan ajaran tentang pentingnya mencintai Tuhan, mempraktikkan ibadah dengan tekun, dan menjalani kehidupan yang sederhana. Meskipun pada masa itu belum terbentuk secara formal, prinsip-prinsip dasar tasawuf seperti introspeksi, kesadaran akan Tuhan, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada-Nya sangat ditekankan oleh Rasulullah dan diikuti oleh para sahabat.  

Esensi dan Praktik Tasawuf

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline