1. Sifat dan Peran Seni Musik
Pendidikan kesenenian di dalam kurikulm 1984 meliputi 4 cabang seni yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Dua cabang seni yaitu seni rupa dan seni musik sudah lama di kenal dalam dunia pendidikan kita.
Dalam kurikulum SD alokasi waktu untuk pelajaran kesenian sangat terbatas yaitu dua jam dalam satu minggu. Dalam pendidikan seni di dasarkan pada 3 asas yaitu asas keterlaksanaan, asas keluwesan, dan asas tujuan.
Maksud dinyatakan ketiga asas dalam pelakasanaan kurikulum 1984 terutama asas keterlaksanaan, menunjukkan bahwa materi minimal masih dapat di tawar lagi. Sejak pelaksanaan kurikulum 1984 sampai kurikulum SD, materi yang paling kuat untuk ditawar adalah praktik alat musik.
Praktik alat musik sengaja diberikan di sekolah dengan berbagai pertimbangan, antara lain untuk:
a. mempermudah siswa mepelajrai dan menguasai not balok
b. memberi kemungkinan bagi siswa yang mempunyai keunggulan dengan suaranya untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang musik
c. memberi pengetahun yang lebih dalam untuk mengenal dan menghayati berbagai alat musik, sehingga kelak siswa diharapkan mempunyai sikap budaya yaitu sikap dapat menghargai dan mencintai seni atau karya seni sebagai hasil budaya bangsanya.
Pelaksanaan pendidikan seni musik di sekolah dasar bersifat edukasi, apresiasif, dan katarsis. Pendidikan seni musik bersifat edukasi mempunyai maksud membantu pertumbuhan anak di bidang musik, pendidikan ini juga bersifat apresiatif karena menumbuhkan sikap menghargai dan mencintai karya budaya bangsanya dan seni musik juga bersifat katarsis karena memberi kesegaran dan kegembiraan kepada siswa sehingga akan mendorong siswa mempelajari pelajaran lainnya.
Peran pendidikanm seni musik adalah mengupayakan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh budaya asing yang bersifat negatif .
2. Materi Seni Musik