Lihat ke Halaman Asli

Tawuran Pelajar : Cermin Bobroknya Moral Orang Dewasa

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia



Anak-anak tidak pernah bersalah. Mereka adalah peniru yang ulung. Apa yang mereka lakukan adalah cerminan dari apa yang orang dewasa lakukan-apa yang kita lakukan-.

Lihatlah di sekeliling kita, kelima institusi sosial yang seharusnya menjadi pacuan dalam bernorma seolah hilang dilindas peradaban. Dari institusi agama, keluarga, pendidikan, ekonomi, hingga politik. Apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka semua? Apakah mereka telah benar-benar mandul? Atau itu hanya media massa yang terlalu membesar-besarkan dan berlandas 'Bad news is good news?

Setiap hari apa yang kita dapati di tv soal agama adalah FPI dan antek-anteknya. Bila tidak adalah kerusuhan, lainnya adalah keksruhan siapa yang sesat dan keributan penentuan tanggal ramadhan. Tidakkah kita berpikir apa yang adik-adik kita pikirkan tentang agama setelah dijejeli oleh informasi seperti ini hampir setiap hari? 'Wong orang-orang beragama saja kisruh, kok gw gak boleh?'

Belum lagi yang dicontohkan oleh kakak kelas mahasiswa : demo anarkhis dan tawuran yang tak kalah bar barnya.

Sementara di panggung politik, orang-orang mengobral janji dan menampilkan debat yang benar-benar berisik. Lalu apa yang didapat? Solusi? Tidak. kebencian? Hampir pasti.

Di sektor pendidikan dan ekonomi pun begitu. ketidakpastian yang ditimbulkan mengakibatkan generasi muda kita seperti kehilangan arah. Belum lagi bila keluarga sebagai instrumen terakhir ikut bobrok.

Oleh karenanya, marilah kita membenahi diri. Generasi muda yang hancur adalah indikasi bobroknya pranata sosial kita sebagai lembaga sosial 'penyedia' norma. Sekali lagi, anak-anak adalah cermin apa yang kita lakukan.

image : http://imherry.blogdetik.com/2012/09/27/beberapa-penyelesaian-masalah-tawuran-antar-pelajar-versi-saya/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline