Lihat ke Halaman Asli

Ika Kartika

Communicating Life

Kamu Bangga jadi PNS?

Diperbarui: 20 Maret 2024   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Teringat beberapa tahun lalu, tepatnya saat pandemi melanda negeri, saat semua pegawai harus work from home, sebuah pesan mampir di gadget saya. "Teh, ngobrol yuk di podcast perpustakaan", seorang kawan lama yang saat itu sudah jadi bos-nya perpustakaan mengirim pesan singkat. Saat itu ngobrol-ngobrol secara online dan disiarkan di berbagai platform media sosial tengah marak karena terbatasnya ruang gerak kita untuk bersitatap. Saya tentu saja menyambut antusias sambil sedikit gamang mengingat jika terjadi maka ini akan jadi yang pertama untuk saya. Ditanya-tanyai, lalu disiarkan secara audio visual dan disebarkan di dunia maya. Sebelumnya paling banter ditayangkan di media cetak atau radio. Tidak audio juga visual

Saat itu tema yang diangkat kalau saya tidak salah ingat tentang fenomena ASN dan kegemaran membaca. Saya ditanya-tanyai oleh host yang kebetulan seorang wartawan, kita asyik ngobrol ke sana ke mari hingga mampir pertanyaan: "Ibu bangga tidak jadi PNS?". Saat itu jawaban yang saya lontarkan agak lambat, tidak seperti pada pertanyaan-pertanyaan lain yang saya jawab cepat dan santai. "hmmm...bangga?..hmm..sepertinya belum...", jawabku saat itu. "Lho?maksudnya gimana Bu?", host mengejar. "Saya sih bangga kalau saya sudah memberi manfaat buat Banten", ucapku saat itu "...dan rasanya, selama kurang lebih 20 tahun jadi PNS saya belum memberikan manfaat apa-apa", lanjutku. "Lalu, menurut ibu, indikator ibu sudah bermanfaat itu apa?", host bertanya lagi. Sambil senyum-senyum saat itu saya bilang contoh kecil "Saya sih merasa bermanfaat saat saya bicara di depan sejumlah orang, lalu orang-orang tersebut ngangguk-ngangguk tanda memahami atau setuju dengan perkataan saya", ucapku saat itu.

Time flies so fast, dan saya sudah di titik banyak diberi kesempatan 'bicara' baik di kalangan terbatas maupun lebih luas, baik sedikit orang maupun banyak, sekedar jadi moderator ataupun menjadi pembicaranya. Saat saya bicara itu, banyak yang mengangguk-ngangguk, namun tak sedikit juga yang merem melek terkantuk-kantuk. Entah bermanfaat atau tidak yang saya sampaikan, namun saya menikmati saat berbicara dan memandang mata audiens. Saya menikmati masa-masa mempersiapkan draft presentasi, membaca literatur lebih banyak, membuat banyak contoh-contoh kasus dan pengalaman, dan saya tentu saja akan menolak jika tawaran berbicara tersebut menyuguhkan tema yang tidak saya kuasai. Saya meyakini, saya tidak akan menikmati proses berbicara atas sesuatu yang tidak saya kuasai, atau tidak dalam passion saya.

Lalu sekarang, jika ada yang bertanya lagi apakah saya bangga jadi PNS?, hmm..hmm..saya bersyukur ditakdirkan Tuhan menjadi PNS, kalangan yang diamanahi tugas untuk mengurusi masyarakat. Tapi,bangga?...kok belum juga ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline