Lihat ke Halaman Asli

Ika Himatul Azmi

Mahasiswa Unesa

Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling serta Karakteristik yang Harus Dimiliki Konselor

Diperbarui: 31 Juli 2024   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bimbingan dan konseling merupakan dua konsep yang berkaitan dengan makna pemberian bantuan. Bimbingan adalah bentuk kegiatan yang membantu individu yang mengalami kesulitan dalam pendidikan, memilih jurusan, ataupun kesulitan beradaptasi dengan lingkungannya. Disisi lain, konseling adalah kegiatan dimana seorang konselor memberikan bantuan kepada seseorang yang memiliki masalah,misalnya melalui wawancara,dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.Beberapa aliran konseling diantaranya sebagai berikut :

1. Psiko dinamika : apa yang terjadi masa kini adalah problematika dari masa lalu yang belum terselesaikan.

2. Hifielistik : bahwasanya semua tingkah laku yang dilakukan dipengaruhi oleh lingkungan.

3. Humanistik : semua problematika dalam diri adalah dari diri sendiri.

4. Kontifi fiolistik : setiap permasalahan bukan dari lingkungan, bukan dari masa lalu, ataupun diri sendiri, melainkan dari pikiran.

5. Post modernisme : berfokus pada upaya solusi penyelesaian masalah.

Dalam nomenklatur bimbingan dan konseling,penggunaan kata penghubung 'dan' diantara kedua istilah tersebut dapat diartikan bahwa inisiatif bimbingan tidak harus diikuti dengan konseling.Jika upaya pencegahan dapat dilakukan dalam pengembangan pribadi,maka tidak ada lagi masalah dan oleh karena itu tidak diperlukank onseling.Namun,sesi konseling haruslah dari perspektif bimbingan.

Bimbingan dan konseling adalah upaya untukmemberdayakan konseli dan mengajarkan konseli untuk mandiri dalam pengambilan keputusan. Ketika dihadapkan pada berbagai pilihan, aspek negatif dan positif dibahas dan konseli diperbolehkan untuk memilih keputusan yang terbaiku ntuk dirinya sendiri,bukan konselor yangmembuat keputusan, tetapi konselor membantu konseli untuk membuat keputusan.

Tidak hanya itu,konselor juga harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Berpikir menggunakan cinta : menjadi seorang konselor harus bisa menjadi pribadi yang mampu menalar kondisi yang ada, harus bisa menyesuaikan diri, dan mempunyai toleransi yang tinggi.

2. Merasakan dengan cinta : seorang konselor harus bisa memahami orang lain, mampu berbagi rasa dengan orang lain, menolak bertindak secara mekanistik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline