Lihat ke Halaman Asli

Memanfaatkan Teknologi Guna Mengurangi Kecelakaan Moda Transportasi Penyeberangan

Diperbarui: 16 Oktober 2018   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki  laut duapertiga dari luas teritorialnya. Sedemikian luas lautan di negara kita, maka pelayaran merupakan satu sarana pengangkutan yang dijadikan andalan untuk meningkatkan kesatuan, persatuan, dan ekonomi negara. Dengan perkembangan frekuensi pelayaran nasional melalui tol laut, maka meningkat pula kecelakaan dan insiden kapal yang terjadi di perairan Indonesia.

Indonesia masuk dalam peringkat ketiga besar kecelakaan kapal ferry terbanyak di Benua Asia, yaitu Bangladesh (20 persen), Indonesia (17 persen), dan Filipina (9 persen); kata Dr Armi Susandi dari Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada kegiatan Round Table Discussion (RTD) Institut Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (IK2MI) yang diselenggarakan di Hotel The Jayakarta Suites Bandung, Jumat (12/10/2018).  

Diskusi yang bertema "Pengawasan dan Kontroling Menuju Zero Accident Saat Peak Season pada Kegiatan Penyeberangan Ferry Akhir Tahun" juga menghadirkan pembicara Tenaga Ahli Bidang Maritim Kemenhub Peni Pudji Turyanti, SH, MH; Zulkifli dari PT ASDP Indonesia Ferry, dan Kasubdit Binkes Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Renhard Ronald.

Menurut Dr Armi, penyebab kecelakaan kapal di Indonesia diakibatkan oleh cuaca buruk, kesalahan manusia, kelebihan muatan, dan permasalahan teknis lainnya. Untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan operator dan penumpang dalam tindakan penyelamatan pertama jika terjadi kecelakaan di laut. Untuk mengurangi intensitas kecelakaan kapal dibutuhkan suatu sistem informasi prediksi cuaca dan laut.

Pada kegiatan yang dihadiri unsur dari Bakamla, Polair Polda Jabar, Polair Polda Banten,  dan puluhan mahasiswa ITB tersebut; Dr Armi melakukan simulasi penggunaan teknologi canggih yang bisa mengetahui mengenai keadaan cuaca, termasuk cuaca di laut sehingga kecelakaan kapal bisa dihindari.

Ketua IK2MI Laksamana Madya TNI (Purn) Y Didik Heru Purnomo ketika membuka kegiatan RTD itu menyampaikan rasa prihatin dengan adanya kasus-kasus kecelakaan kapal penyeberangan di negara kita. Dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat luas. Jika peta Indonesia diletakkan di atas peta Benua Eropa, maka jaraknya sama dengan London di Inggris hingga Istanbul di Turki. 

"Negara kita sangatlah luas. Demikian juga dengan lautnya, juga sangat luas. Indonesia merupakan negara kepulauan, maka pelayaran merupakan sarana yang sangat vital di negara kita. Untuk itu, keamanan dan keselamatan pelayaran di negara kita haruslah diutamakan, terutama pada saat peak season," katanya.

Alangkah sedihnya kita semua, ketika masyarakat akan berkunjung kepada sanak saudaranya dengan menggunakan transportasi penyeberangan mengalami kecelakaan. Karena itu, kata Didik Heru Purnomo, zero accident harus diwujudkan pada moda transportasi penyeberangan.

Mengenai melonjaknya jumlah penumpang yang menggunakan kapal penyeberangan pada saat peak season, Zulkifli mengakui jumlahnya terkadang meningkat 300 persen dan itu tidak bisa dicegah. Ketika operator kapal penyeberangan berusaha mencegah, maka masyarakat calon penumpang marah.

 Pihak ASDP, kata Zulkifli tiada pernah berhenti untuk memberikan pelayanan optimal kepada pengguna jasa pelabuhan penyeberangan dengan aman, nyaman, tertib, dan selamat sampai di pelabuhan tujuan.

Senada dengan Zulkifli, Peni Pudji Turyanti juga mengatakan Kementerian Perhubungan, sangat memprioritaskan keselamatan dan peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan jasa transportasi. Kebijakan umum yang dilakukan adalah pemantapan dan peningkatan koordinasi dengan instansi terkait, kesiapan sarana, prasarana, dan pola operasi angkutan penyeberangan; manajemen operasional pelabuhan, kesiapan bidang kesehatan, keamanan, dan keselamatan; serta pemantauamn angkutan penyeberangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline