Sudah Berapa Hari Kita Tak Perhatikan 5 Nelayan
Indonesia yang Tewas di Kapal Korea Selatan?
Ditengah suasana duka yang dirasakan oleh keluarga penumpang pesawat MAS MH-370, kita dikejutkan dengan berita tewasnya 5 nelayan Indonesia di perairan Korea Selatan akibat kebakaran yang terjadi di kapal Korea Selatan. Selain 5 nelayan kita, kebakaran kapal itu juga menewaskan satu nelayan Korea Selatan. Para korban tewas dikabarkan meloncat ke laut yang sangat dingin, sehingga terjadi hipertermia.
Hingga kemarin belum diketahui penyebab terbakarnya kapal ikan dengan bobot 38 ton itu. Tapi yang jadi pertanyaan, apakah di kapal nelayan itu tidak dilengkapi dengan peralatan pemadam api dan peralatan komunikasi, sehingga kebakaran tidak segera dapat diatasi. Apalagi dikabarkan bahwa kebakaran kapal nelayan itu tidak jauh dari pantai di Korea Selatan.
Kasus terbakarnya kapal nelayan yang menyebabkan 5 nelayan asal Indonesia meninggal dunia harus diselidiki tuntas, sehingga masalahnya bisa diketahui dengan pasti. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri RI di bawah supervisi Kemenko Polhukam RI agar menyerap seluruh informasi dan keterangan terkait kasus itu. Informasi dan keterangan bisa diperoleh dari berbagai instansi yang berkaitan dengan nelayan Indonesia yang jadi korban kebakaran tersebut.
Yang juga perlu ditindaklanjuti dari kasus kebakaran kapal ikan itu adalah bagaimana prosedur ke-5 nelayan Indonesia itu bekerja di kapal asing dan bagaimana tanggung jawab pemilik kapal Korea Selatan itu terhadap ahli waris ke-5 nelayan Indonesia yang meninggal dunia?
Hal ini perlu segera mendapat respon dari pihak pemerintah, karena pada saat ini ribuan anak bangsa kita bekerja sebagai pelaut, baik di kapal-kapal ikan maupun kapal-kapal dagang, dan kapal-kapal lainnya yang memerlukan perlindungan dari pemerintah; karena merekalah pahlawan-pahlawan devisa. Mereka adalah tenaga-tenaga yang mempunyai keterampilan dan membawa nama bangsa dan negara Indonesia di mata dunia sebagai negara maritim.
Dari kasus terbakarnya kapal ikan Korea Selatan itu, sudah selayaknya instansi terkait di negara kita lebih memberikan perhatian kepada warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri; termasuk mereka yang bekerja di kapal-kapal ikan asing. Jangan sampai terulang, para pekerja asal Indonesia yang sebenarnya ingin menyejahterakan keluarganya, tapi justru duka-nestapa yang mereka terima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H