Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Penipuan di Media Sosial : Mahasiswa menjadi Korbannya!

Diperbarui: 16 Februari 2024   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: dok pribadi

Kejahatan di media sosial semakin merajalela, seperti yang dialami oleh seorang mahasiswa yang berinisial AS dalam kasus penipuan yang menimpanya di Instagram pada tanggal 7 November 2023. AS, yang tengah bersiap untuk merayakan wisuda, tertipu oleh akun Instagram yang bernama @kf_boutiquee yang menjual kebaya. 

Pada awalnya, tidak ada yang mencurigakan, dengan klaim sebagai akun online shop terpercaya dan pusat kebaya berkualitas dengan banyak pengikut dan testimoni.

Setelah AS mencari cari dan merasa cocok diakun tersebut, korban yakin dengan keputusannya korban langsung menghubungi akun tersebut dan melakukan konsultasi via WhatsApp mengenai ukuran baju, model, dan estimasi waktu penyelesaian. 

Namun, setelah mentransfer sejumlah uang sesuai kesepakatan, pesannya tidak dijawab dan saat dihubungi, tidak ada tanggapan. Bahkan, WhatsApp korban diblokir oleh pihak penjual setelah berminggu-minggu mencoba menghubungi. Upaya Ayu untuk menghubungi melalui Instagram juga sia-sia,tanpa ada balasan.


Akhirnya, dia menyadari bahwa dia telah tertipu. Ternyata, toko tersebut palsu, menggunakan foto katalog dari toko resmi dan testimoni dari video orang lain yang diambil tanpa izin. Akun tersebut, @kf_boutiquee, masih aktif hingga saat ini.

Dalam kesaksian Ayu, dia mengakui bahwa awalnya dia tertarik pada akun @kf_boutique karena model dari kebayanya bagus dan harga kebayanya lebih murah daripada toko lain yang dia telusuri sebelumnya. Sebagai seorang mahasiswa yang tengah bersiap untuk wisuda, korban ingin tampil maksimal tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar dengan harapan k mendapatkan produk yang bagus dengan harga yang lebih terjangkau.

Gambar: dok pribadi


Namun, setelah mengalami penipuan tersebut, Ayu menyadari bahwa penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan bisa jadi merupakan tanda bahaya. Dia menyesal telah terbuai oleh harga murah tanpa melakukan verifikasi yang cukup terhadap keaslian toko tersebut. Pengalamannya menjadi pelajaran berharga bagi dirinya dan juga orang lain untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi online, serta tidak terlalu tergiur dengan harga yang terlalu murah tanpa melakukan pengecekan yang matang terlebih dahulu.

Kasus ini memberikan pelajaran penting bagi semua pengguna media sosial. Perlu waspada terhadap akun-akun yang terlihat 'terpercaya', namun sebenarnya hanya mengelabui dengan pengikut dan testimoni palsu. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan ekstra dalam bertransaksi online, termasuk memverifikasi keaslian akun dan mencari ulasan dari sumber yang dapat dipercaya sebelum melakukan pembelian. Kejahatan di media sosial tidak dapat dianggap remeh, dan kita semua perlu berhati-hati untuk menghindari menjadi korban selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline