Lihat ke Halaman Asli

BJ Habibie, Wujud Ulul Albab Masa Kini

Diperbarui: 14 September 2019   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com

"Yang lebih penting bagi umat islam saat ini tidak lagi sibuk membahas kebesaran yang dicapai di masa lalu. Tapi menjadi pemimpin di dunia sains dan peradaban" (BJ Habibie)

Innaalillahi waa innaa ilaihi raaji'un. Indonesia sedang berkabung karena telah ditinggal putra terbaiknya yaitu Bacharudin Jusuf Habibie atau lebih dikenal BJ Habibie. 

Semua orang di Indonesia pasti mengenal sosok hebat satu ini, beliau adalah intelektual cerdas yang telah membuat pesawat terbang sekaligus presiden RI ke tiga. BJ Habibie lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. 

Beliau pernah mengenyam ilmu di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB) pada tahun 1954. Lalu pada tahun 1955-1965, beliau melanjutkan studi teknik penerbangan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat. 

Beliau mendapatkan gelar diplom ingenieur pada tahun 1960 dan gelar doktor ingenieur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.

Selama hidupnya, beliau banyak berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia khususnya di bidang teknik. Salah satu karya terbesarnya yang paling fenomenal adalah pesawat N-250 yang diberi nama Gatot Kaca. 

Selain aktif berkontribusi di bidang teknologi, beliau juga tidak melupakan identitasnya sebagai seorang muslim. Bahkan beliau pernah dipilih untuk menjadi ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama pada tahun 1990. 

Sosok beliau sebagai intelektual hebat sekaligus muslim yang taat ini mengingatkan saya pada Firman Allah pada Quran surat Ali Imran ayat 190-191. Dari ayat tersebut dapat kita temukan istilah Ulul Albab.

Lantas, apa itu Ulul Albab? Pada Q.S Ali Imran ayat 190-191 Allah SWT menyebutkan bahwa Ulul Albab ini sebagai orang berakal. Yaitu yang selalu mengingat Allah SWT dalam segala kondisi dan selalu memikirkan tentang ciptaanNya. 

Imam Nawawi menyebutkan bahwa Ulul Albab adalah mereka yang berpengetahuan suci, tidak hanyut dalam derasnya arus. Selain itu, Ibn Mundzir menafsirkan bahwa Ulul Albab sebagai orang yang bertakwa kepada Allah, berpengetahuan tinggi dan mampu menyesuaikan diri di segala lapisan masyarakat, elit maupun marginal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline