Lihat ke Halaman Asli

Iji Asrul Tabona

Alhamdulillah

Puisi: Demi Si Buah Hati

Diperbarui: 4 November 2021   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ayah dan buah hatinya. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Sejuk pergi menghilang
Karena raja siang sedang meneropong
Hawa panas pun turun memanggang kulit
Peluh turun memandikan kulit

Raja siang pelan menuju ufuk barat
Tapi kami tak henti kerja berat
Karena cinta membuat kami tak bisa sekarat

Panas dan hujan kami semangat saja
Pada ladang kami menitip asa, terus bekerja
Menanam benih diawal musim
Mengharapkan panen diakhir musim

Ditengah laut gelombang seakan bertikai
Ombak berloncatan menggapai langit biru, dengan gemuruh menuju pantai
Sang nelayan terombang ambing
Karena biduk dihantam angin yang menerjang

Tapi kami tetap tenang
Demi si buah hati kami berjuang

Ketika senja datang
Kami kembali ke rumah dengan wajah senang
Menemui si buah hati yang sedang menanti riang
Padanya peluk cium tak pernah hilang

Waihama, 2021

Prita Mahardika, putri keduaku. (Sumber foto : Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline