Lihat ke Halaman Asli

Iji Asrul Tabona

Alhamdulillah

Air Mata Membasuh Luka

Diperbarui: 26 Oktober 2021   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber Foto : www.civitas.valletrompia.it)

Bulan sabit tenggelam
Gulita merangkul bumi kelam
Bintang sembunyi di jauh malam
Malam yang kelam dan lebam

Ombak menghantam pantai
Akar pohon tercabut
Pelindung pantai roboh kebumi
Patah-patah berserakan kelaut

Atap rumah jatuh terjun
Ranjang berantakan
Pohon mangga tua di halaman patah
Pagar rumah rusak, harum mawar dan melati punah

Puting beliung menggilas kerasukan
Merusak semua keindahan
Tak tersisa, tak tertinggal, semua diratakan
Alam telah marah, tampilkan kemurkaan

Adakah tempat berlindung?
Entahlah..

Ketika fajar terbit
Puting beliung berkemas
Gema takbir mengalun dikesunyian,
Seakan menyambut mentari yang akan terbit

Kesunyian itu merambah masuk halaman
Mengetuk pintu tua kayu papan
Memeluk sepenggal hati
Membelai yang hampir mati

Tak ada kata
Tak ada suara
Hanya ada air mata
Yang membasuh semua luka dalam jiwa

Sanana, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline