Lihat ke Halaman Asli

Syamsurijal Ijhal Thamaona

Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Mudik dan Pulang Kampung, Permainan Bahasa ala Pak Jokowi

Diperbarui: 23 April 2020   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

m.rilis.id

Tiba-tiba kata mudik dan pulang kampung jadi bahan perbincangan. Terutama, tentu saja, di jagat media sosial.  Gara-garanya ketika Pak Jokowi membedakan makna dua kata tersebut di program 'Mata Najwa'.  

Ketika Najwa Shihab, host acara itu bertanya, kenapa kebijakan larangan mudik baru keluar sekarang, padahal sudah banyak orang tersebar di kampung halamannya masing-masing?

"Hampir satu juta orang mudik, sudah 900 ribu orang mudik dan sudah tersebar ke berbagai daerah. Apakah keputusan itu baru akan dikeluarkan melihat situasi tapi faktanya sudah ada penyebaran orang di daerah," tanya Najwa.

Jokowi lantas menjawab, "Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung. Mereka bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan lagi, pulang karena anak istrinya ada di kampung," jawab Jokowi.

"Apa bedanya pak, pulang kampung dan mudik?" tanya Najwa

"Mudik itu di hari lebarannya, beda. Kalau pulang kampung kan kerja di Jakarta, (terus pulang karena tidak ada lagi kerjanya) ke anak istrinya di kampung," kata Jokowi.

Sontak jawaban Jokowi  yang membedakan antara mudik dan pulang kampung ini, keesokan harinya menjadi trending di media online. Beberapa media secara khusus mengulas arti kata tersebut dan membandingkan antara pengertian Jokowi dan arti yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Nitizen pun tidak pelak, ramai-ramai memperbincangkannya. Seperti sebelum Pilpres,  kubu pun  segera terbelah. Satu pihak membela Jokowi dan yang lainnya mengkritisinya.

Jika ditelusuri dalam KBBI arti kata mudik ada dua, yakni berlayar atau pergi ke udik, maksudnya pergi ke hulu sungai atau pedalaman. Arti kedua adalah pulang kampung atau kembali ke  kampung halaman. Jika merujuk ke KBBI, maka terang terlihat, mudik artinya adalah pulang kampung.

Jika demikian, dari sisi bahasa, Jokowi silap dong...?  Sebentar! Jangan ngegas dulu sobat! Seorang filsuf linguistik bernama Ludwig Wittgenstein menyebutkan, bahwa bahasa berasal dari apa yang disebutnya language games (permainan bahasa). Permainan bahasa ini tergantung konteks sekaligus juga penggunaannya.  

Makna kata, dengan demikian, tidak hanya bergantung pada kesepakatan bersama (ditetapkan dalam kamus), tetapi juga bagaimana pengguna bahasa tersebut menggunakan dalam konteks sehari-hari.

Reza Wattimena (2011) dengan baik menunjukkan contoh cara kerja language games dari filsuf  asal Austria tersebut, dalam kata 'jancuk'.  Kata ini akrab dalam lisan dan pendengaran arek-arek Surabaya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline