Belajar berkelompok merupakan salah satu kegiatan yang sangat disukai anak, terutama pada anak usia dini. Pada tahap usia dini, kemampuan sosial anak belum sepenuhnya berkembang.
Maka dari itu, perlunya peran guru dalam mengasah kemampuan sosialnya melalui salah satu kegiatan, yaitu belajar berkelompok. Melalui belajar berkelompok ini, diharapkan anak dapat berinteraksi dengan teman- teman di sekitarnya. Dengan melalui cara ini, maka akan dapat membantu anak dalam melatih kemampuan interaksinya, serta memudahkan anak untuk lebih banyak menemukan teman. Hal ini merupakan salah satu contoh keberhasilan anak dalam mengembangkan sosialnya.
Kegiatan belajar berkelompok dilaksanakan oleh guru dan anak murid yang diawali dengan membagi anak murid ke dalam beberapa kelompok, kemudian pada setiap masing- masing kelompok diberi nama yang unik sesuai dengan pembelajaran yang akan diberikan. Lalu, guru memberikan media pada setiap masing- masing kelompok yang sudah disediakan.
Contohnya membagi permainan lego. Kemudian guru memberi kebebasan pada setiap kelompok untuk membentuk lego tersebut menjadi sesuatu yang mereka inginkan, berdasarkan kesepakatan mereka bersama- sama. Dengan hal tersebut, maka akan tercipta suatu interaksi anak terhadap teman- temannya, serta kemampuan sosial anak akan semakin berkembang.
Tujuan dari diterapkannya belajar berkelompok pada anak usia dini yaitu agar anak mampu untuk bersosialisasi terhadap lingkungan dan orang- orang di sekitarnya, serta dapat mengembangkan kemampuan sosial pada anak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H