Lihat ke Halaman Asli

Iit Lita Apriani

Universitas Pasundan

Konsepsi Kebahagiaan: Standar Bahagia yang Berbeda-beda

Diperbarui: 17 Juli 2022   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (Pixabay/DanaTentis)

Kebahagiaan sering kali terkesan bias dan sulit didefinisi. Standar kehidupan yang berbeda bagi setiap orang, membuat standar kebahagiaan yang berbeda-beda pula. 

Ada banyak kemungkinan soal kebahagiaan. Orang dengan kehidupan yang biasa, tinggal di tempat yang biasa, memiliki pekerjaan biasa dan pasangan yang biasa pula bisa jadi lebih bahagia daripada orang yang hidup penuh kemewahan. Tapi kemungkinan lain juga bisa terjadi sebaliknya. Apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi? Tentu saja standar kebahagiaan yang berbeda.

Hal ini mengingatkan saya tentang kisah tentang seorang gitaris yang dikeluarkan dari sebuah band dengan segala permasalahan yang mereka alami di band tersebut. Dengan segala tekad, sang gitaris berikrar untuk membuat band baru dan mengalahkan band lama yang telah mengeluarkannya.

Kemarahan dan rasa ingin balas dendam ia jadikan ambisi. Sampai akhirnya, ia dan para musisi terbaik yang direkrutnya berhasil menjadi band legendaris bernama Megadeth, band yang berpengaruh dalam sejarah musik Heavy Metal. Nama gitaris tersebut adalah Dave Mustaine.

Sayangnya, band yang telah mengeluarkan sang gitaris hebat itu adalah Metalicca, salah satu band rock terbesar sepanjang masa dengan penjualan album yang lebih banyak dibandingkan dengan Megadeth.

Pada wawancara pribadi yang dilakukan pada tahun 2003, Dave Mustaine masih menganggap bahwa ia adalah seseorang yang gagal hanya karena merasa tidak bisa menjadi lebih hebat daripada Metalicca.

Dengan segala pencapaian yang luar biasa, penggemar yang tak henti-hentinya mengagungkan dia, Dave Mustaine masih tidak bahagia. Karena standar bahagia yang dimilikinya adalah menjadi band yang lebih baik dibandingkan band yang telah mengeluarkannya. Hal itu mungkin tidak terjadi jika ia menjadikan standar bahagianya adalah memiliki band yang hebat, mendapatkan uang jutaan dollar, dan mendapatkan penggemar serta berbagai pujian.

Dave Mustaine, Megadeth

Sementara itu, di sisi lain kisah serupa pernah terjadi, seorang musisi yang juga dikeluarkan dari bandnya karena memiliki idealisme yang berbeda dibanding rekan-rekannya. Namanya Pete Best. Tidak seperti Dave Mustain, Pete Best justru menghabiskan hidupnya dengan cara yang lebih baik. Setelah banyak kegagalan dan depresi yang ia alami, Pete Best tidak pernah menjadi superstar dan memiliki jutaan dollar serta ratusan juta penggemar.

Pete Best memutuskan untuk menikah dan menjadi ayah. Ia akhirnya memiliki sesuatu yang jauh lebih berharga, sebuah keluarga, pernikahan yang stabil dan kehidupan sederhana. Ia tidak memiliki ketenaran menyenangkan yang sempat diimpikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline