Lihat ke Halaman Asli

Senang Boyband Korea? Ambil Nilai Positifnya

Diperbarui: 13 November 2015   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun-tahun belakangan sampai tahun ini Boyband Korea Selatan masih memikat hati sebagian orang Indonesia. Sentuhan baru yang diberikan boyband Korea Selatan menjadi penyegar dahaga permusikan dan selain itu tentu saja penyejuk mata.

Banyak orang yang rela merogoh kocek jutaan rupiah demi menyaksikan performance boyband favorit mereka. Seperti yang terjadi saat konser BigBang di Jakarta waktu itu.

Namun hati-hati, jangan sampai terjebak kepada ketidaksadaran nilai yang kita bisa ambil dari keberadaan mereka. Sebagai manusia yang hidup, kita jangan hanya saja memikirkan bagaimana mereka akan ngetop dan mengalahkan artis-artis lain. Lalu menjadi fans fanatik, yang kemudian membentuk anti fans pada grup-grup lain. Sehingga terjadi kebencian kepada yang lain, dengan cara-cara anarkis dan tidak elegan.

Jika kita lihat dari sejarah karir mereka, kita bisa belajar banyak dari mereka. Seperti misalnya, boyband seperti Bigbang yang sudah malang melintang keseluruh penjuru negara. Mereka memiliki nilai yang harus kita hidupkan dalam diri kita. Nilai apakah kiranya yang mereka miliki itulah yang harus kita juga miliki. Istilahnya, jangan sampai menyembah berhala yang salah.

Karena dari setiap peristiwa dan orang yang kita temui, Tuhan selalu menitipkan suatu hal yang harus benar-benar kita pelajari.

Begitupun yang saya rasakan saat memutuskan untuk menyukai boyband BigBang. Kenapa saya menyukai boyband itu, karena saya melihat ada nilai dari mereka yang bisa saya tiru. Saya mendapatkan nilai berupa semangat, fokus, percaya diri, dan never ending untuk berkarya.

Ketika saya menyukai mereka, bukan berarti saya harus mengimitasi gaya mereka, memiliki salah satu jaket yang mereka pakai, atau memakai tato seperti mereka. Tidak seperti itu. Tapi menumbuhkan nilai yang mereka miliki di dalam diri kita.

Made world tour yang dilakukan Bigbang adalah hasil dari pertumbuhan nilai-nilai itu tadi. Mereka tidak akan bisa seperti sekarang jika tidak ada nilai yang ditumbuhkan dalam diri mereka. Nilai yang sudah aktif bisa kita kendalikan untuk mewujudkan mimpi dalam diri kita.

Dengan mengetahui nilai dalam diri kita, tunjuklah potensi apa yang ada dalam diri kita. Setelah itu, kita juga harus tahu relasi-relasi dalam kehidupan kita dan terakhir pilihlah tujuan utama dalam hidup.

Tidakkah Bigbang begitu? Dari bacaan-bacaan saya di internet tentang personel mereka. salah satu yang saya kagumi adalah leadernya, yaitu G-Dragon. Nilai semangat, fokus, percaya diri dan tetap berkarya benar-benar aktif dengan baik dalam diri leadernya ini. Dia memutuskan untuk menjadi rapper mulai dari usianya 13 tahun. Kemudian, ia menumbuhkan nilai fokus yang ia yakini bakal mengantarnya mengejar apa yang diimpikannya, konsisten menulis lagu sebelum tidur selama satu tahun saat masa training di YG entertainment. Dan bisa kita lihat dalam setiap wawancaranya dia selalu percaya diri dengan apa yang dia katakan dan dia lakukan. Sehingga nilai percaya diri itu juga tumbuh ketika dia memilih fashion, dalam hal fashion dia nampak lebih menonjol daripada boyband lain. Bisa dibilang dia adalah Korean’s King of Fashion.

Dari nilai itulah personel BigBang itu bisa menjadi seperti sekarang. Jadi, masihkan kita hanya ingin mengidolakan mereka secara membabi buta dan memuaskan hati serta mata? Jangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline