"Ayah, ayah ...." Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun bergelanyut di punggung sang ayah.
"Amir udah hafal bulan-bulan hijriah, lho, Ya," lanjutnya.
"Wah, hebat anak ayah. Siapa yang ngajarin? Ibu guru, ya?"
"Bukan, Yah. Amir diajarin sama istrinya ayah. hahaha."
"Bundamu?"
Anak laki-laki itu mengangguk, kemudian bergumam, "nanti kalo adik bayinya udah lahir, gantian Amir yang ngajarin. Biar adik-adik hafal bulan hijriah juga."
"Ayah, Januari sama Muharram itu kakak adik, ya?"
Dahi sang ayah berkerut, matanya menyipit. Sepertinya ia tak paham apa yang dimaksudkan oleh anak laki-lakinya.
"Tahun baru 'kan ada di bulan Muharram sama bulan Januari, Yah. Berarti mereka adik-kakak, ya?"
"Lho, katanya Amir udah hafal bulan hijriah?"
"Iya, dong. Amir hafal!" jawabannya bersemangat.