PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI: SENI MENDIDIK DENGAN CINTA
Oleh: Iis Isnaeni
SMPN 3 Tasikmalaya
"Guruku tersayang, guru tercinta, tanpamu apa jadinya aku..."
Sepenggal lirik lagu gubahan Melly Goeslow sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para guru. Lirik yang sederhana namun sarat makna. Gambaran ucapan terima kasih murid pada gurunya, karena mereka hadir mendidik dengan penuh cinta.
Kelas merupakan area guru berinteraksi dan membangun komunikasi serta kolaborasi dengan muridnya. Meramu berbagai materi dengan rumus-rumus sayang, membumbui perjalanan belajarnya dengan penuh cinta untuk menemukan konsep, pemahaman, keyakinan, dan aksi nyata sebagai manifestasi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah keniscayaan bahwa dalam satu kelas, guru akan menemui beraneka ragam keunikan dan kekhasan dari masing-masing murid. Sehingga lagi-lagi proses mendidik dan mengajar menjadi tantangan guru. Diperlukan sebuah skill untuk menemukenali dan mengidentifikasi murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya, agar proses kemerdekaan belajar dan mengajar bisa terealisasi dengan baik. Dalam hal ini, salah satu solusi yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
Mengenal Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Tomlinson yang dikutip oleh Dewi Kusuma, O. dan Lutfah, S. (2022, hal. 8) pengertian pembelajaran berdiferensiasi yaitu
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson, dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.