Lihat ke Halaman Asli

Iis OktavianiMatondang

Mahasiswi Pendidikan Matematika

Suka Duka Mahasiswa Tingkat Akhir Bimbingan Skripsi Online di Rumah Saja

Diperbarui: 16 Juni 2021   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagi kalian semua mahasiswa/mahasiswi mau Maba / mahasiswa lama kalian pasti ingin kan pandemi ini cepat berakhir ? Pastinya kalian menunggu kapan kalian bisa belajar bertatap muka langsung dan bertemu langsung dengan dosen/teman. Terutama mahasiswa/mahasiswi tingkat akhir pasti berharap kan supaya bimbingan ini bisa offline. Pasti ada yg beberapa sedang memikirkan judul yang tepat supaya judul skripsi kalian di ACC dosen kan ? Atau ada yg mengajukan judul dan langsung di ACC ? Wow Alhamdulillah sekali kalau langsung di ACC .Dimasa pandemi covid-19 ini  merupakan tantangan bagi mahasiswa Maba / tingkat akhir dalam proses menelaah materi secara individu dan online, ulangan online, pengerjaan skripsi dan bimbingan pun online. Di tengah kasus wabah Covid-19 ini yang terus meningkat, kita mau tidak mau mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan ini dengan tepat waktu terutama tugas akhir yaitu skripsi yang selalu menunggu mahasiswa tingkat akhir. Skripsi ini  harus tetap berjalan walaupun dengan kondisi online.

Dalam proses pengerjaan skripsi selama dirumah saja, tentunya ada suka-duka yang berbeda yang dirasakan tiap mahasiswa. 

Sebenarnya, jika dilihat dari segi positifnya , pengerjaan skripsi di rumah saja bisa jauh lebih efektif. Karena, mahasiswa dapat mengerjakan skripsi tanpa terganggu kegiatan yang biasa dilakukan pada kondisi normal. Yang tadinya kuliah menghabiskan waktu lama di perjalanan kini bisa menghabiskan waktu dirumah untuk menyusun skripsi, Waktu pengerjaan skripsi juga jauh lebih fleksibel adapun yang menganggap tidak fleksibel karena diganggu adik/aktivitas lainnya. Pada situasi ini Skripsi bisa dikerjakan di pagi, siang,sore, bahkan malam hari, tergantung dari kenyamanan para mahasiswa/tugas yang diberikan dosen.

Selain tidak terganggu oleh berbagai aktivitas yang melanda, para mahasiswa juga tidak perlu mengeluarkan banyak waktu ,uang ,serta energi untuk melakukan bimbingan dengan dosen. Jika pada umumnya mahasiswa harus pergi ke kampus untuk mengejar dosen untuk melakukan bimbingan, untuk kondisi saat ini, mahasiswa bisa bimbingan melalui jalur daring bisa melalui email, Dengan mengirim pesan WhatsApp ke dosen pembimbing secara online, mahasiswa dapat berkonsultasi seputar pengerjaan skripsi mereka melalui online. Yang tadinya bimbingan di kampus dengan menge print berulangkali skripsi yang telah dicoret namun karena sekarang secara daring mungkin hanya sedikit mengeprint mungkin bisa 3 kali ngeprint atau  sesuai dengan mood dosennya . selebihnya revisi melalui email. Ada pula sisi negatifnya ada dosen yang tidak membalas WhatsApp mahasiswa nya seminggu kemudian baru dibalas, ada pula dosen yang sibuk dengan melanjutkan studi pendidikan nya, ada dosen yang cuek , ada pula kejadian yang tak terduga dosen sedang sakit. Walaupun seperti itu kenyataan yang dihadapi kita harus tetap semangat, berdoa, ikhtiar , rajin mengerjakan skripsi supaya lulus tepat waktu.

Tantangan Dalam Mengerjakan Skripsi

Di samping keuntungan mengerjakan skripsi dirumah saja, ada juga berbagai tantangan yang harus dihadapi para mahasiswa.

Pada masa pandemi ini, para mahasiswa tingkat akhir harus menyiapkan kuota yang cukup untuk pembelajaran daring / keperluan lainnya. Walaupun ada bantuan dari pemerintah tapi tidak semua mahasiswa mendapatkan nya .pasti kalian yang dapat pun  tetap saja kan membeli kuota lagi ?  Dalam teknis bimbingan pun pastinya  beragam,  bisa via email, voice note,zoom,gmeet, sampai video call. Semuanya tergantung bagaimana arahan/respon dari dosen pembimbing masing-masing.

Yang Perlu kalian ingat, bahwa tugas dosen bukan hanya sebagai pembimbing skripsi kita ,tetapi dosen juga memiliki tanggung jawab mata kuliah atau kehidupan pribadi yang tetap berjalan selama pandemi berlangsung. Maka menjadi hal wajar apabila dosen memerlukan waktu yang cukup lama untuk merevisi Skripsi mahasiswa nya, membalas WhatsApp mahasiswa nya. Sehingga para mahasiswa harus sabar menunggu. Namun, panjangnya durasi waktu menunggu inilah yang terkadang menjadi kegalauan bagi para mahasiswa karena mahasiswa bingung harus mengerjakan apa lagi atau tidak tau arahan selanjutnya. Bahkan hanya mendapatkan masukan dari teman yang sudah didepan nya.

Kegalauan ini juga pasti  yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu soal referensi. Jika pada situasi normal mahasiswa tingkat akhir bisa mengunjungi perpustakaan di kampus atau perpusnas, tapi pada masa pandemi ini tidak bisa dilakukan, bisa saja tetapi ada pembatasan jam dan harus mematuhi protokol kebijakan Pemerintah. Solusinya, para mahasiswa harus meluangkan waktu mereka untuk searching berbagai jurnal, maupun ebook yang disediakan perpustakaan secara  online. Walaupun, tidak bisa dipungkiri bahwa mencari refrensi secara offline di perpustakaan jauh lebih mudah mengurangi radiasi mata juga.

Hal yang membuat galau lainnya yaitu  penelitian yang digunakan, terutama mahasiswa yang harus melakukan penelitian di lapangan/survey. Banyak mahasiswa yang mengalami kendala dalam proses ini karena liburnya sekolahan yang diteliti. Bahkan, ada beberapa mahasiswa yang memutuskan untuk mengganti judul skripsi dengan kualitatif agar skripsi bisa terus dilanjutkan.

Banyak sekali suka duka yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi. Namun, para pejuang skripsi tidak boleh patah semangat. Karena, skripsi merupakan langkah untuk naik ke tahap berikutnya untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat,berkembang, dan berguna untuk bangsa dan negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline