Lihat ke Halaman Asli

iin soviyanti

Guru Bahasa Jawa di SMKN 1 Banyudono

Pudarnya Tata Krama di Era Digital

Diperbarui: 21 Juli 2023   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abad 21 merupakan abad dimana semua kegiatan didampingi oleh kecanggihan teknologi, bahkan apapun dan dimana pun orang berada tidak luput menggunakan teknologi. Orang-orang sangat pandai dalam menggunakan teknologi seperti gadget. Gadget berpengaruh besar terhadap pola sikap dan tutur kata. Kebiasaan mereka yang selalu menggunakan gadget mengakibatkan cara bersikap dan bertutur kata mengikuti cara yang ada di gadget.

Anak-anak yang sering menggunakan gadget tanpa orang tua yang mendampingi akan berakibat buruk. Bahkan banyak aplikasi yang dapat dengan mudah dibuka oleh anak-anak, seperti tik-tok, instagram, snack video, facebook dan lain-lain. Aplikasi sosial media ada yang memberikan hal positif dan hal negatif. Hal positif disini seperti anak-anak dapat menerapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari dalam bertindak dan bertutur kata. Hal negatif dari sosial media adalah anak-anak dengan mudah mengikuti sikap dan kata-kata yang dilakukan orang-orang di sosial media. Lebih detailnya lagi, anak-anak dapat dengan mudah ikut berjoget-joget di depan umum, ngeprank orang lain yang mengakibatkan orang yang diprank kaget dan bahasa yang digunakan kurang sesuai dengan unggah-ungguh basa.

Dampak dari penggunaan gadget memudarkan tata krama yang seharusnya dimiliki oleh semua orang, baik orang tua maupun orang yang masih muda. Banyak anak muda yang tidak bisa menghargai dan menghormati orang yang lebih tua.

Tata krama merupakan sikap sopan dan menghormati kepada orang yang lebih tua. Sikap sopan seperti merunduk ketika melewati orang yang lebih tua, menyapa atau memberikan salam dan senyum. Berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan unggah-ungguh basa. Unggah-ungguh basa disini merupakan penerapan bahasa yang baik untuk orang yang lebih tua dari kita dan lebih muda dari kita. Namun penggunaan bahasa Jawa yang sesuai dengan unggah-ungguh basa perlahan menghilang karena dampak teknologi. Orang-orang berkomunikasi seringnya menggunakan Bahasa Indonesia.

Kita sebagai orang Jawa yang hilang Jawanya sangat disayangkan, seharusnya kita dapat dan mampu mempertahankan kebudayaan kita. Ajaran-ajaran tata krama dari sebuah keluarga sangatlah penting untuk selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini untuk menciptakan generasi yang paham akan tata krama. Bahkan ada lagu berbahasa Jawa yang diciptakan untuk mempermudah anak-anak untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut syairnya:;

Ditimbali matur dalem

(Jika dipanggil, ucapkan saya)

Diparingi matur nuwun

(Jika diberi, ucapkan terima kasih)

Yen lewat ndherek langkung

(Jika melewati orang yang lebih tua, ucapkan permisi dambil membungkukkkan badan)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline