Lihat ke Halaman Asli

Purnama Sempurna

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Diantara puing-puing hari

Hanya dia yang menangisi senja kali ini

Senja teduh, yang tergelincir jatuh

Pada kelam malam yang bersimbah peluh

***

Digenggamnya doa demi doa terbang menghilang

Terhembus pergi menjadi bayang-bayang

Dan dia menari direruntuhan takdir

Menghitung hina dan lara hati

Melebarkan sayap

Sebebas hatinya berkehendak

***

Ah, Gadis

Tak setiap musim datang untuk menyakiti

Andai kau tahu

Hanya dalam kejernihan kolam hatimu

Disana kau memeluk purnama yang tumbuh sempurna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline