Lihat ke Halaman Asli

Tuhan, Beri Dia Sayap

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Jejak membiru dikaki kecilnya

Menapaki aspal panas dan keras peradaban

Detik menghilang, tak acuh…

Meninggalkan langkah bergumul dalam debu dan bising deru

Ah, Dunia…

Sungguh mahal membayar keangkuhanmu

Betapa sulit bagimu mengasihi

Langkah yang tak jera menapak

Dimana setiap kaki bertumpu

Menggapai tempat impian disemayamkan lebih tinggi

*

Disepanjang jalan ini hanya abu-abu

Kemana ujung langkah kan membawamu, nak?

Bukankah langit terlalu jauh?

Sudah sesak oleh tumpukan ambisi yang digantung terlalu tinggi

Meninggalkanmu didasar hidup dan ambigu

Lalu, dimana retakan mimpimu kau simpan?

Apakah pada gemerincing logam

di kaleng kecil yang senantiasa kau genggam?

Ataukah pada lembaran nasib yang menautkanmu pada kehidupan?

*

Tuhan, beri dia sayap

Sebab pijar matanya menjanjikan asa bagi hari depan

Beri kesanggupan pada kaki kecilnya

Untuk tetap melangkah menapaki perjalanan

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Puisi bersama Rahdey Aditya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline