angin luka berdesir, gelombang
menghapus jejak lelangkah kita di pasir
aku berdiri sendiri di bibir laut
memandang kelam sampan yang membawamu
pergi, sebentar saja sampan rasamu tak nampak lagi
laut menelannya begitu cepat
bening air yang menggantung di pelupuk mataku
jatuh, mengalir membasahi pipi
menahannya lebih sulit
daripada melepaskan mereka
Ponorogo, Desember 2018