Lihat ke Halaman Asli

iin nuraeni

seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.

Anak Sukses, Anak Bahagia, Kami Bahagia

Diperbarui: 12 Agustus 2021   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Anak sukses, anak bahagia, kami bahagia

Kami bukan orang tua sempurna, yang membuat kami merasa sempurna, ketika kami melihat putra-putri kami tumbuh menjadi putra-putri yang sholeh dan sholehah, menjadi penyejuk hati, menjadi penghibur, menjadi penyemangat kami.

Kelucuan demi kelucuan yang mereka berikan sangat menghibur kami, kedekatan kami seperti seorang adik dengan kakaknya.

Tidak terasa, detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan tahun, tidak terasa sudah remaja, berubahnya pola pikir, pola makan, dan pola berpakaian, membuat kami semakin memperhatikan , tidak ada perbedaan bagaimana perhatian kami,tidak memedakan mana putra dan mana putri  semua harus kami jaga, karena situasi zaman sudah seperti ini, Alhamdulillah apapun rencana dan peraturan yang kami buat, putra-putri kami selalu mendukung, dengan beberapa aturan, dan tentunya aturan demi aturan sudah kami bicarakan pelan-pelan sebelumnya,

Mengapa  kami dekat dengan putra-pitri kami, karena kami mempunya 1 prinsip, suatu hari anak-anak akan pergi dari kami, mereka mempunyai kehidupan sendiri, mereka mempunyai masa depan sendiri, nah ada beberpa hal yang kami lakukan mengadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, karena Rosulullah berpesan "Didiklah anakmu, sesuai dengan zamannya" artinya kita harus mempersiapkan semuanya, diantara nya :

  • Kita tanamkan pendidikan tauhid dalam kehidupan anak-anak, agar anak-anak hanya bergantung dan beribadah kepada Allah semata, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran tentang bagaimana Luqman mendidik anak-anaknya, Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika Ia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar" (Luqman:13).Dengan berpedoman pada Al-Qur'an, In Sya Allah kita akan mempunyai keluarga dan anak-anak yang sholeh dan sholehah, amin.
  • Ajarkanlah anak-anak tentang sholat, (baik itu sholat fardhu, ataupun sholat sunnahnya), Puasa, (baik puasa fardhu ataupun puasa sunnah), berkata jujur dan berbagai ibadah-ibadah yang lainnya. Seperti sabda Rosulullah SAW, "Suruhlah anak kalian sholat ketika berusia 7 tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahun meninggalkan sholat, maka pukullah dia, dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak perempuan), tips saya, karena rumah kami kecil dan hanya mempunyai dua kamar, saya bersama suami mengambil peran, ayah tidur bersama anak kami yang laki-laki dan saya tidur bersama putri kami, anak-anak adalah peniru ulung, apapun yang kita ucapkan dan lakukan, anak akan cepat meniru.
  • Tanamkan kepada anak tentang adab dan akhlak, baik akhlak terhadap orang tua, akhlak makan dan minum, berbicara, tidur, dan sebagainya. sekali lagi anak adalah peniru ulung, dia akan meniru tingkah polah, kata-kata orang yang yang ada di sekitarnya, anak adalah cerminan kita orang tua, bagaimana kita mendidik, bagaimana kita memberi contoh, anak-anak akan cepat menirukannya. maka jadilah cermin yang baik agar yang bercermin juga ikut baik.
  • Perhatikan siapa teman anak-anak kita, karena sangat bisa jadi pengaruh jelek temannya akan berimbas pada perilaku dan akhlak anak. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW " seorang bergantung pada agama temannya, maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman" (HR. Dawud). maka dari itu, kita sebagai orang tua hendaklah selalu memperhatikan putra-putri kita, Bagaimana dia berpakaian, bagaimana dia berbicara, bagaimna dia bergaul dengan teman-temannya, apa kegiatan dia di sekolah, di tempat bermain, pantau terus, bukan berarti kita terlalu mmengekang, tetapi kita mengawasi, mengarahkan, agara putra-putri kita menjadi putra putri generasi islami, penerus dakwah Rosulullah SAW. Amin.

Kami adalah orang tua yang tidak sempurna, kami sepanjang hari akan belajar dan belajar bagaimana menjadi orang tua sempurna di mata putra-putri kami, kami tidak luput dari beberapa kesalahan kecil, dan kami akan segera memperbaiki, walau kesalahan itu kami lakukan sengaja ataupun tidak di sengaja, belajar dari pengalaman-pengalaman, belajar dari lingkungan, dan bahkan belajar dari putra-putri kami, yang dari mereka lah kami juga bisa bercermin betapa kami tidak sempurna sebagai orang tua, terimakasih sudah menjadi penyemangat, insfiratif, dan guru bagi kami, semoga perjalanan kalian yang masih panjang dan berliku Allah berikan petunjuk dan perlindungan, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline