Bagaimana peran yang harus dilakukakn orangtua agar perkembangan fisik dan psikologis anak bisa terlewati dengan baik? Seorang psikolog menyarankan, orang tua sebaiknya memberi pendampingan yang sesuai.
Seperti kapan berfungsi sebagai orang tua, sebagai teman bermain atau sebagai sahabat. Orang tua juga harus pandai-pandai melakukan pengawasan. Kapan mengawasi dari dekat, mengawasi dari jauh, termasuk kapan saatnya memberikan kepercayaan pada anak.
Perhatian dan kasih sayang merupakan hal yang mendasar bagi anak. Lingkungan rumah selain sebagai tempat berlindung, sebaiknya merangkap sebagai tempat mendapatkan kebutuhan hidup, bergaul dan tempat untuk mendapatkan rasa aman, mengaktualisasikan diri dan sebagai wahana membesarkan anak hingga dewasa dalam perkembangan psikologinya.
Oleh karen itu, kedekatan emosional sangatlah penting dalam hubungan antara orangtua dan anak. Anak akan merasa dibutuhkan sekaligus berharga di dalam keluarga. Selain itu, anak akan menganggap bahwa keluarga adalah bagian penting dari dirinya.
Berbicara soal anak, tentu tak akan lepas dari pola asuh atau keseluruhan interaksi yang tercipta anatara orangtua dan anak. Semua itu dapat mempengaruhi perkembangan psikologi si anak. Berikut beberapa jenis gaya atau pola dalam pengasuhan dan dampaknya pada anak:
1. Pola Asuh Otoriter
Tipe pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh orang tua yang maksakan kehendak. Orang tua cenderung sebagai pengawas (controller), tidak terbuka terhadap pendapat anak, sangat sulit menerima saran dan sering memaksakan kehendak dalam perbedaan, terlalu percaya pada diri sehingga cenderung menutup jalan musyawarah.
Dalam upaya mempengaruh anak sering mempergunakan pendekatan (approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman. Hubungan pribadi di antara orang tua dan anak cenderung renggang dan berpotensi adanya perbedaan pendapat.
Dalam pola asuhan ini, orang tua memiliki peraturan yang kaku dalam mengasuh anak-anaknya. Tiap pelanggaran dikenakan hukuman, bersifat memaksa dan cenderung tidak mengenal kompromi serta dalam berkomunikasi bersifat satu arah, tidak ada timbal balik ketika berinteraksi dengan anak.
Orang tua memberikan arahan kepada anak dengan tegas tanpa adanya perlawanan dari anak itu sendiri, namun apabila arahan yang diberikan positif maka akan berdampak baik kepada anak dan apabila arahan yang diberikan bersipat negatif maka akan berdampak buruk bagi anak dalam pergaulannya sehari-hari.
Dampak Pola Asuh Ororiter
a. Rendah diri
b. Mudah bosan
c. Tertutup
d. Kurang percaya diri
e. Tingkat kreativitasannya sedikit
f. Mengerjakan hanya yang diperintahkan
g. Tidak bisa menerima suasana baru
h. Cenderung memilih untuk sendiri