Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, melainkan bisa saja dilakukan oleh orang terdekat kita. Banyak kasus yang ditemukan seperti tetangga mencabuli anak tetangganya, kakek mencabuli cucunya dan yang lebih menyayat hati adalah seorang ayah yang mencabuli anaknya sendiri. Masalah pendidikan seks kurang diperhatikan oleh orang tua pada masa kini. Para orang tua menyerahkan semua pendidikan termasuk pendidikan seks pada sekolah, padahal yang bertanggungjawab mengajarkan pendidikan seks pada anak adalah orang tua sedangkan sekolah hanya sebagai penunjang/pelengkap dalam memberikan informasi kepada anak.
Dewasa ini, pendidikan seks merupakan hal yang tabu bagi masyarakat. Merek beranggapan pendidikan seks belum pantas jika harus diajarkan pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun, para orang tua berfikir biarkan anak mengetahui dengan sendirinya sejalan dengan bertambahnya usia, mereka akan tau sendiri mengenai apa itu seks. Padahal pendidikan seks di usia dini akan berpengaruh untuk kehidupan mereka saat remaja nantinya. Apalagi anak-anak jaman sekarang mulai kritis dalam bertanya. Itu semua karena rasa ingin tahu yang tinggi timbul dengan sendirinya dari dalam diri anak.
Pernahkah kalian mendengar beberapa pertanyaan dari anak-anak kita misalnya "Bagaimana adik bayi dibuat?" "Adik bayi itu keluarnya dari mana?". Pasti kita sebagai orang tua jika mendengar pertanyaan seperti itu sontak akan kaget dan merasa bingung, kenapa anak saya tiba-tiba menanyakan ha tersebut? Lalu kita sebagai orang tua pasti juga kebingungan bagaimana caranya kita menjelaskannya pada anak.
Hal tersebut berkaitan dengan alat reproduksi, apakah anak usia dini mengerti apa itu alat reproduksi? Maka dari itu kita sebagai orang tua harus mempunyai cara-cara khusus dalam memberikan pemahaman tentang alat reproduksi/seks pada anak. Biasanya tak jarang jika orang tua mendapati anak mereka menanyakan hal-hal tersebut para orang tua tak segan untuk membentak atau melarang anak untuk tidak menanyakan hal itu dengan perkataan "Kamu itu masih kecil belum waktunya tau begituan".
Atau bisa jadi ketika anak menanyakan hal tersebut orang tua menjawab ngawur bahkan ngasal karena takut jika mereka menjelaskan dengan pemahaman orang dewasa, anak-anak tidak akan mengerti. Ayah, Ibu jika memang tidak siap untuk menjelaskan pada anak katakan saja "Iya nanti ibu jelaskan ya nak, tapi ibu belajar dulu takutnya nanti kalau ibu jelaskan sekarang takutnya salah". Begitu lebih baik dari pada anda orang tua menjawab ngawur itu malah akan membuat anak salah dalam mengartikan apa itu seks, malah lebih berbahaya bukan?.
Berikut cara-cara mengenalkan pendidikan seks pada anak usia dini:
1.Kenalkan Bagian Tubuh Yang Tidak Boleh Dilihat dan Disentuh Orang Lain.
Kenalkan pada anak bagian tubuh disertai dengan fungsinya, kemudian jelaskan pada mereka bahwa bagian tersebut tidak boleh dilihat ataupun disentuh oleh orang lain, jika ada orang lain yang tiba-tiba menyentuh jangan segan untuk menyuruh anak berteriak dan ceritakan masalah tersebut pada orang tua. Bagian tersebut antara lain bibir, dada, pantat dan alat reproduksi.
2.Ajarkan Konsep Perbedaan Jenis Kelamin Pada Anak
Orang tua perlu mengajarkan tentang perbedaan jenis kelamin yaitu antara laki-laki dan perempuan serta batasan-batasannya apa saja yang boleh dilakukan dan tidak bolek dilakukan. Misalnya saja jika dia laki-laki nantinya akan seperti ayah bekerja diluar dan jika dia perempuan nantinya akan seperti ibu menjadi ibu rumah tangga serta mengurus anak-anaknya dirumah. Hal tersebut juga mengajarkan bagaimana menggunakan toilet umum dan juga mengajarkan anak tentang cara berpakaian.
3.Tanamkan Budaya Malu Pada Anak
Penting bagi orang tua untuk mengajarkan rasa malu pada anak, agar anak bisa menghargai dirinya sendiri. Mengajarkan batasan-batasan bagaimana jika bermain dengan lawan jenis. Dan juga mengajarkan pada anak untuk tidak berganti pakaian di tempat umum.
4.Membatasi Anak Menonton Televisi
Televisi mempunyai dampak yang negatif bagi anak. Karena tayangan yang dimunculkan di layar televisi tidak semuanya memiliki unsur pendidikan. Banyak adegan-adegan yang tak sepantasnya ditonton oleh anak. Hal tersebut akan berdampak negatif, anak bisa saja menirukan adegan dalam televisi tersebut karena sifat alami anak adalah mencontoh apa yang dia lihat. Maka dari itu sebisa mungkin kurangi menonton televisi pada anak, jauh lebih baik jika anak dibiarkan bermain bersama teman-temannya dari pada menonton televisi.
5.Jauhkan Gedget Dari Anak
Zaman ini bisa disebut dengan zaman serba canggih. Semua hal bisa dilakukan dengan gedget, tak ayal anak kecil di zaman ini mulai mengenal apa itu gedget. Banyak orang tua yang dengan bangga memberikan gedget pada anaknya, tak jarang para orang tua memberikan akses internet dengan alasan agar anak dapat belajar. Namun, hal tersebut merupakan tindakan yang salah. Anak dibiarkan mengakses konten-konten sesuka hati mereka tanpa dampingan oleh orang tua. Padahal internet memiliki banyak konten yanh negatif dan tidak seharusnya diakses oleh anak seperti pornografi dan perilaku yang tidak pantas dilihat anak.