Lihat ke Halaman Asli

Korelasi Kicauan SBY & Kedudukan Perempuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1365998280544579753

[caption id="attachment_254803" align="alignnone" width="300" caption="kicauan presiden"][/caption] Heboh kicauan presiden di twitter hingga dalam beberapa hari follower akunnya sudah mencapai 700 ribu lebih meskipun masih di bawah Sherina Munaf dan Agnes Monica. Issue tertundanya UN pun hampir tersamar dengan issue "kicauan presiden di dunia maya" meskipun beberapa kicauannya juga berbunyi tentang UN. Jika issue penting UN yang fresh dan hot saja bisa tersamar dengan "kicauan presiden" lalu bagaimana dengan issue lainnya terkait human traficking yang bisa saja hanya dipandang sebelah mata oleh para pelaku pemerintahan. Jarang sekali kita mendengar presiden kita berkicau di media tentang strategi pencegahan human traficking, tentang perlindungan perempuan, keluarga, dan anak Indonesia. Seringkali yang kita dengar adalah curhatan presiden kita tentang penjatuhan citra dirinya sebagai presiden, penjatuhan citra diri dan keluarganya, ancaman teroris pada dirinya sebagai presiden, keluhannya tentang putusnya sambungan telpon saat berkomunikasi dgn salah satu gubernur, atau curhatan terbarunya tentang kredibelitas citra partainya, yang tak lama setelahnya muncul RUU terkait penghinaan terhadap presiden. Tipikal sebagai presiden yang melankolis pun terlihat setelah 24 jam akun twitternya dibuat melalui kicauan nasehat tentang fitnah, yang berbunyi "Memfitnah & buruk sangka hanya bikin hati panas & terbakar, bersabar & baik sangka bikin hati teduh & bahagia." Tuduhan bahwa dibuatnya akun kicauan presiden sebagai sarana pembelaan diri mungkin terlalu cepat, terlalu berburuk sangka, dan terlalu mengada-ada. Namun sebagai rakyat tidak lah salah jika kepo dengan "apa latar belakang presiden membuat akun berkicau" apakah pembuatan akun ini dilandasi oleh cintanya dan tanggung jawabnya kepada Rakyat Indonesia atau dilatar belakangi oleh misi lain ? Apakah presiden kita tahu bahwa faktanya beberapa tahun lalu ada seorang anak Indonesia yang hilang, yang kemudian setelah 2 tahun menghilang anak tersebut ditemukan di Thailand saat sedang bekerja sebagai tukang semir sepatu dalam kondisi sudah tidak mempunyai lidah dan telah kehilangan satu ginjalnya ? (Sumber : Hitam Putih Trans 7) Lalu dimanakah letak korelasi "Kicauan SBY" dengan kedudukan perempuan, keluarga, dan anak Indonesia ? Apakah ada atau tidak ada sama sekali ? Kita lihat sampai di mana bunyi "kicauan SBY" di Republik Twitter.. *menanti*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline