Lihat ke Halaman Asli

Indri Permatasari

TERVERIFIKASI

Landak yang hobi ngglundhung

Tomorrow, Drama Fantasi yang Banyak Mengajarkan Empati

Diperbarui: 19 Mei 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: netflix)

Apa yang kita rasakan, ketika malaikat maut melakukan malpraktik? Saat kita yang berniat mulia menolong orang yang hendak bunuh diri malah justru harus berakhir pergi ke alam baka.

Alkisah, tersebutlah Choi Jun Woong (Ro Woon) seorang pemuda penuh semangat yang selalu berusaha melamar pekerjaan namun tak kunjung berhasil. Meski begitu Jun Woong tak pernah patah arang. Tiap kali gagal, dia akan mencoba lagi dan lagi. Hingga pada suatu hari ketika hidup terasa makin menyesakkan, ia bertemu dengan seseorang yang hendak bunuh diri dengan melompat ke sungai. 

Melihat hal tersebut, Jun Woong tak bisa tinggal diam. Namun apa hendak dikata, orang yang ditolongnya selamat, tapi Jun Woong harus berakhir koma di rumah sakit.

Usut punya usut, ternyata semua ini terjadi karena adanya kesalahan teknis dua malaikat maut Koo Ryeon (Kim Hee Seon) dan anak buahnya Lim Ryung Gu (Yun Ji On). Untuk meminimalisir dampak, maka sang pemegang otoritas alam baka yang juga dikenal dengan nama Jumadeung  (Kim Hae Sook) pun mengambil kebijakan bahwa masa koma Jun Woong bisa dipersingkat durasinya apabila ia mau bekerja di Jumadeung. Jun Woong pun mengiyakan hal tersebut. Dan singkat cerita, ia pun betgabung dengan tim manajemen krisis pimpinan Koo Ryeon.

Layaknya sebuah perusahaan besar, Jumadeung pun demikian. Tiap-tiap tim dikepalai oleh seorang manajer dengan tugas yang berlainan. Berbeda dengan tim lainnya yang memiliki banyak staf, tim manajmen krisis hanya terdiri dari  Koo Ryeon, Ryung Gu dan Jun Woong. 

Tugas mereka pun sangat berat, yaitu mencegah orang yang hendak bunuh diri. Berhasilkah trio ini mengemban tiap misinya? Monggo silahkan ditonton karena drama ini masih on going dan sebentar lagi tamat.

Bagi saya yang tidak terlalu suka dengan genre fantasi, Tomorrow terasa menyegarkan. Meskipun tema yang dibawakan sangat sensitive tetapi mampu dieksekusi jauh dari kesan depressive. 

Hal ini mungkin ditolong dengan gaya penceritaan yang cenderung komikal dan penokohan yang memiliki sense of humour yang unik. Tentu saja semua tak akan terjadi tanpa plot yang baik dan kerja acting yang brilian dari masing-masing artis.

Beberapa kisah yang sudah tayang dan saya ingat adalah kasus Eun Bi yang ingin sekali mengakhiri hidupnya karena merasa tidak mampu lagi bertahan dengan memori perundungan di masa silam. 

Meski sudah menjadi pekerja yang baik, namun bayang-bayang dirinya yang terus menerus dibully oleh Hye Won dan teman-temannya di sekolah Kembali menyeruak ketika pada satu kesempatan, ia harus bekerja dengan Hye Won.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline