Lihat ke Halaman Asli

Indri Permatasari

TERVERIFIKASI

Landak yang hobi ngglundhung

Semua Akan Jomblo pada Waktunya

Diperbarui: 21 April 2016   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="bebek aja berduaan ...suit suit. Dok.pri"][/caption]Saya itu sedang ndak guyon lho, mbok sumprit saya lagi seriyes pas ngetik judulnya. Njenengan boleh mengira kalau saya lagi mbikin pembelaan bagi kaum marjinal ini, atau njenengan juga sah-sah saja menilai bahwasanya saya adalah golongan manusia yang ndaklegawa, ndak suka liat orang lain bahagia atau apalah-apalah lainnya. Monggo kersa saja sih, wong konon manusia memang akan lebih eksis dan terpandang kalau pandai menghakimi manusia lainnya.

Syahdan cerita bermula dari sini. Jadi, kapan itu pas lagi ngobrol gayeng, tiba-tiba seorang kawan -yang tentu saja tidak jomblo- melontarkan guyonan tentang nelangsanya manusia yang hidupnya menjomblo. Guyonan itu kemudian berkembang liar dan berubah menjadi personal dengan sasaran seonggok mahluk jomblo. Ndilalahnya mahluk itu koq ya bukan saya, tapi teman yang memang pada dasarnya kurang selow dalam segala tindak dan pikiran.

***

Hasil yang didapat tentu saja, teman yang spanengan ini jadi tersinggung. Meski tak diwujudkan dalam sebuah ekspresi kemurkaan ala ormas pembuat onar, tapi dari bahasa tubuhnya yang tiba-tiba menciut, alis berkerut dan bibir mengerucut maka bisa dipastikan ia sedang marah. Meski begitu rombongan perisak yang sensitivitas perasaannya rendah ini tetap saja saur manuk bersahutan, karena mereka memang terlalu mendalami ajaran Descartes, aku membully maka aku ada.

Demi menjaga stabilitas obrolan, akhirnya saya pun mengambil inisiatif. Bagaimanapun juga guyonan itu sudah tidak lucu lagi. Maka dengan olah nafas yang cukup dan prosesi ambil nada agar suara terdengar seksi namun tetap berwibawa, saya pun berkata.

***

“Tenang mbak mas, ndak usah rebutan. Semua akan Jomblo pada waktunya koq”

Sesaat, suasana hening sejenak. Kemudian salah satu anggota rombongan perisak bertanya “Maksudnya gimana tu?”

“Ya, maksudnya suatu saat nanti, akan tiba masanya bagi njenengan yang selama ini berbahagia karena memiliki pasangan menjadi sendirian alias menjadi jomblo”

“Koq bisa? Maksudnya Pisah? Cerai?”

Aduh mas mbak, kenapa jadi panic attack gitu to, ini lak cuma hal sederhana saja sakjane. Batin saya sambil mbayangin minum es degan rasa heroin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline