[caption id="attachment_284187" align="aligncenter" width="364" caption="www.homefrontmovie.blogspot.com"][/caption]
Kapan itu, sambil melepas penat setelah dikejar agenda rapat yang menyiksa, saya mampir ngesot ke layar tancap, niat aslinya sih mau nunut ngiyup karena di luar hujan turun dengan derasnya. Niat hati pingin nonton Frozen gara-gara dikompori terus, tapi melihat banyaknya krucil yang berlarian dan teriak-teriak di seputaran sinema, membuat nyali saya mendadak ciut, pasti bakal banyak suara tawon di dalam.
Walhasil saya lihat lagi jadwal film yang lagi tayang, eh ternyata film pakde Statham HOMEFRONT masih main, ya udah deh saya putuskan nonton film yang ini aja, pasti dah sepi penonton, jadi nyaman nontonnya. Hmm siapa sih yang tak kenal Jason Statham, bagi penggemar film action pasti sudah sangat familiar dengan sosok laki-laki botak dan bertampang dingin bagai kulkas tiga pintu ini. Di film-film sebelumnya seperti Crank, The Mechanic,Blitz, The Expendables maupun The Transporter yang sukses dibintanginya, nyaris Statham muncul sebagai sosok yang cool abis tanpa emosi, dan selalu menang lawan musuhnya. Tapi pas saya lihat posternya Homefront yang menampilkan Statham dan seorang anak perempuan membuat saya penasaran, mungkin saja si Botak yang mantan atlet diving itu ada emosinya seperti di film safe walaupun kadarnya cuman seuprit, dan ternyata saya benar hehehe.
***
[caption id="attachment_284190" align="aligncenter" width="448" caption="www.imdb.com"]
[/caption]
Bicara mengenai Homefront, sepertinya tidak ada yang terlalu istimewa dengan ceritanya, film yang diadaptasi dari novel karangan Chuck Logan oleh silvester “Rambo” stallone berkisah tentang Phil Broker (Jason Statham) yang baru saja pindah di rumah baru bersama putrinya Maddy (Izabela Vidovic). Phil sebelumnya adalah seorang agen DEA dan dia pindah di kota kecil karena ingin mendapat ketenangan hidup setelah istrinya meninggal. Sampai suatu hari Phil harus menjemput Maddy di sekolah karena melukai temannya Teddy (Austin Craig) yang berusaha mengganggu. Namun konflik antar anak yang biasa terjadi di sekolah ini nyatanya tidak berakhir sampai disini, Cassie Bodine (Kate Bosworth) ibu Teddy tidak terima anaknya dipecundangi dan dia menghubungi sang kakak Gator Bodine (James Franco) yang terkenal sebagai pembuat onar sekaligus Bandar narkotika di wilayah itu.
Dan dari sinilah kehidupan tenang yang diimpikan Phil menjadi lenyap seketika. Gator yang awalnya hanya melakukan teror-teror kecil kepada keluarga kecil Phil dan Maddy, akhirnya mengubah semuanya setelah dia mengetahui siapa Phil sebenarnya. Gator yang licik menemukan sebuah kesempatan emas yang bakal menguntungkan bisnis haramnya, dan bekerjasama dengan kekasihnya Sheryl Mott (Winona Ryder) untuk menghubungi seseorang dimasa lalu Phil, yang akan melakukan apa saja termasuk membunuhnya untuk menuntaskan dendam. Bagaimana cerita akan bergulir? Hmm silahkan dipirsani sendiri ya, kalau teman-teman penggemar film Hollywood pasti akan langsung tahu endingnya kaya apa.
***
[caption id="attachment_284189" align="aligncenter" width="512" caption="www.imdb.com"]
[/caption]
Dibandingkan film-film aksi yang sudah dimainkan oleh Statham, saya rasa Homefront paling manusiawi dan tidak terlalu lebay. Disini Statham bermain apik sebagai seorang ayah dan bukan superhero atau pembunuh bayaran yang keji tanpa emosi. Chemistry yang terbangun dengan Izabela sebagai putrinya juga sangat apik, di film ini kita bisa melihat Statham yang punya rasa takut. Begitu juga James Franco yang berperan sebagai Bodine juga pas sebagai penjahat licik, pun demikian dengan akting Winona Ryder, Kate Bosworth, Rachelle Lefevre atau Marcus Hester terasa pas.
Saya rasa Gary Fleder sebagai sutradara dalam film berdurasi 100 menit, sudah bekerja dengan baik, alur cerita yang cepat dan intensitas adegan aksi yang tinggi namun tidak berlebihan, serta tetap mempertahankan keseimbangan drama yang menyentuh semua karakter dalam film. Bukan karya yang sempurna memang, namun setidaknya Homefront bukanlah film yang hanya bag big bug dar der dor terus penjahatnya mati tanpa alur cerita. Ada hal yang manis disini, Bagaimana seorang ayah berusaha untuk terus melindungi kehidupan putrinya, tapi adakah orang tua di kehidupan nyata yang tidak begitu?? Hmm, entahlah mungkin saja ada, tapi semoga tidak.
***
Ya sudahlah, sekian review nggambleh ala saya, kalau memang teman-teman ada yang ngefans sama Jason Statham dan belum nonton film yang ini, ayo buruan, mungkin sekarang sudah ndak tayang lagi di layar tancap, jadi bisa disaksiin di rumah sambil ngemil kuaci deh. Eh tapi jangan ajak putra putrinya yang dibawah umur ya hehe.
Selamat hari senin, semoga makin ngangenin… :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H