Pagi itu..selepas shalat subuh...
Pak Slamet melangkah keluar dari mushola sederhana di kampungnya dengan tersenyum senang, beliau adalah imam mushola ini,walau tidak besar, berdinding setengah papan dan masih beralaskan semen yang ditutup tikar pandan, namun jamaah selalu penuh. Tak hanya bapak bapak dan kaum muda, anak-anak dan kaum wanita pun turut meramaikan mushola bahkan tak jarang mereka datang sebelum adzan berkumandang.
"Terimakasih ya Allah" suara hati pak slamet
***
Langkah kaki pelan keluar dari sebuah pintu kayu jati berukir kaligrafi indah, Ustadz Kardiman sang imam masjid megah untuk kesekian kalinya hanya bisa tersenyum getir.
Masjid besar nan megah yang terletak di tengah kompleks perumahan mewah itu sejak dibangun sampai sekarang selalu saja sepi kecuali ketika sholat ied. Apalagi jika shalat subuh, selalu hanya ada dia, pras sang muazin, dua orang petugas keamanan dan tiga orang bapak-bapak penghuni kompleks yang sudah sepuh. sehingga masjid besar berdinding pualam dan berlantai marmer terlihat sangat kesepian.
"terimakasih ya Allah atas hari ini, semoga esok hari akan semakin banyak warga yang meramaikan rumahMu ini" pinta ustadz kardiman dalam hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H