Lihat ke Halaman Asli

Indri Permatasari

TERVERIFIKASI

Landak yang hobi ngglundhung

Babirusa, yang Terlupa dari Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_117768" align="aligncenter" width="640" caption="Gbr: artikelpintar.com"][/caption] Apa sih yang tidak dimiliki Indonesia?semuanya ada, dari bentangan kepulauan yang memanjang dari sabang sampai merauke, beragam suku dengan ciri khas dan budaya masing-masing, sampai potensi sumber daya alam yang melimpah ruah namun malah tidak bisa digarap dengan maksimal untuk menghidupi bangsa sendiri dan tak lupa kekayaan flora dan fauna asli negara kita yang sangat dibanggakan di kancah dunia internasional tetapi malah semakin punah dan terlupakan oleh pemiliknya sendiri…. ironis sekali memang, tapi itulah kenyataan.

Wow wow wow…..paragraf pertama yang sungguh elegan tanpa kenthir dan nggambleh hehe yups, sebenarnya saya hanya ingin menulis kewan lagi, karena sudah lama off dari tulisan “perbinatangan” wkwkwkw. Okay untuk kal ini saya akan membahas tentang BABIRUSA….[lho…babi koq rusa?jadi ini mau nulis babi apa rusa yang jelas donk……]okelah kalo begitu mari kita lanjutkan membaca saja yuk hehehe

BABIRUSA, ya ini memang babi tapi bukan rusa, pasti kawan-kawan ingat tentang pelajaran IPS waktu SD, karena pertanyaan hewan asli indonesia sering keluar di test, dan jawaban salah satunya ya si babirusa ini. Dalam bahasa latinnya disebut Babyrousa babirussa, merupakan hewan endemik yang hanya bisa dijumpai di pulau sulawesi dan pulau sekitarnya seperti maluku, Togian, Buru dan Sula. Namun seperti nasib hewan-hewan asli lainnya, keberadaan babirusa ini terancam punah.

Satwa langka ini terdiri dari tiga subspesies yang masih bertahan hidup sampai sekarang, yaitu Babyrousa babyrussa babyrussa; Babyrousa babyrussatogeanensis dan Babyrousa babyrussa celebensis. Babirusa memiliki tubuh yang menyerupai babi namun ukurannya lebih kecil [panjang 85-105 cm, tinggi 65-80 cm dan berat 90-100 kg serta ekor 20-35 cm], namun mempunyai taring panjang yang menembus moncongnya dan melengkung ke belakang ke arah mata sebagai tameng untuk melindungi mata dari duri rotan, sedangkan Kulit babirusa berwarna keabu-abuan dan cenderung tidak berbulu.

Babirusa bisa hidup sendiri, namun lebih sering dijumpai hidup berkelompok dengan satu babirusa jantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya, koloni ini biasa mancari makan dari sore sampai larut malam, dan termasuk hewan pemalu, sehingga selalu menghindar bertemu manusia. Namun jika dalam kondisi terdesak dia akan menjadi binatang yang buas dan melawan dengan menyerudukkan kepala, serta kecenderungan menghadapi bahaya dengan menyelamatkan diri terjun ke sungai atau jurang dan kadang malah membahayakan jiwa mereka sendiri.

Babirusa adalah omnivora yang memakan segala jenis dari ubi-ubian, buah-buahan,cacing, molusca, serangga dan binatang kecil lainnya. Siklus reproduksi tidak mengenal musim , dan masa kebuntingan adalah 125-130 hari. Dalam setahun seekor induk hanya melahirkan sekali dengan jumlah anak 1-2 ekor sekali partus, kemudian disusui selama satu bulan dan selanjutnya mencari makan sendiri. Rata-rata umur babirusa bisa mencapai 24 tahun.

Populasi babirusa saat ini tidak diketahui secara pasti , namun satwa ini masuk kategori vulnerable oleh IUCN redlist sejak 1986, dan oleh CITES pun masuk appendiks I, yang berarti tidak boleh diburu dan diperdagangkan.

Penurunan jumlah populasi secara drastis dari tahun ke tahun sebagian terjadi karena perburuan untuk kebutuhan konsumsi manusia dan juga disebabkan oleh alih fungsi hutan secara besar-besaran, serta frekuensi kelahiran yang jarang. Harap maklum deh, di dunia ini  manusia memang menjadi mahluk yang bisa menjelma menjadi lebih buas dari binatang yang paling buas sekalipun hehehe, dengan sesama pun bisa saling memangsa apalagi hanya dengan babirusa.

Nah, sekarang tinggal sikap kita bagaimana hehe, bukankah seringkali kita merasa sesuatu itu sangatlah berharga bagi kita ketika mereka sudah tiada, atau mungkin suatu hari nanti kita harus ke luar negeri dulu untuk melihat fauna ini?atau malah satwa ini bakal diklaim sebagai satwa asli negara lain dan kita baru kelabakan kehilangan???entahlah….semoga saja tidak begitu, nah bagi yang belum pernah melihat binatang ini secara langsung. sekali kali ganti acara liburan ke mall dengan rekreasi ke kebun binatang, taman margasatwa atau cagar alam hehe.

Selamat pagi semua, selamat beraktivitas...salam kompasiana dan tetap semangat.

___________________________________

*tulisan diambil dari berbagai sumber [wikipedia,safari news]…salam nggambleh dan kaburrrrrrrrrrrrrrrrrr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline