Lihat ke Halaman Asli

Indri Permatasari

TERVERIFIKASI

Landak yang hobi ngglundhung

Bledhug Kuwu,apaan tuh??

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_308454" align="alignleft" width="271" caption="www.jv.wikipedia.org"][/caption] Pernah dengar nggak tentang obyek wisata "Bledhug Kuwu" ....hmm mungkin banyak diantara kompasianer yang belum tahu, padahal jauh sebelum hebohnya lumpur lapindo, nun jauh di desa kuwu keacamatan kradenan kabupaten grobogan jawa tengah sudah ada sebuah kawah lumpur (mud volcano) raksasa, tapi bedanya yang ini asli buatan Tuhan yang maha kuasa, bukan hasil rekayasa, atau kesalahan tangan manusia. Di tempat ini kita bisa melihat letupan letupan lumpur hitam yang mengandung garam dan "mbledug"nya juga berlangsung terus menerus, ya mungkin sekitar lima menit sekali. Nah karena lumpur ini mengandung garam, maka oleh penduduk setempat dipakai sebagai bahan pembuat "bleng" secara tradisional, dengan cara menampung air ke dalam bambu yang telah dibelah untuk kemudian dikeringkan oleh sinar matahari. Saya sudah lama sekali tidak pernah kesana lagi, tapi katanya sekarang letupan lumpurnya tinggal sedikit dan tidak setinggi dulu lagi, dan apakah nantinya juga akan berhenti sama sekali. Sebenarnya obyek wisata ini unik dan menarik untuk dikunjungi,apalagi dengan mitos sejarah yang ada di balik terciptanya "bledhug kuwu" yang konon katanya dulu adalah jalan pulang aji saka ke kerajaan medang kamulan setelah mengalahkan prabu dewata cengkar ...(nggak tahu bener kalo yang ini hehehe), tapi sayangnya bagaimana mau dapat kunjungan wisatawan, kalau akses jalan kesini kurang memadai,juga fasilitas yang ada disana sangat tidak representatif. Entahlah mungkin butuh kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Grobogan agar dapat memperkenalkan obyek wisata "Bledhug Kuwu" sebagai andalan daerah mereka.Semoga saja.... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline