Lihat ke Halaman Asli

Indri Permatasari

TERVERIFIKASI

Landak yang hobi ngglundhung

Catatan Piala Dunia dari Pengamat Karbitan

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Haloooo semuaaaaa, selamat siang sore huehehe. Bagaimana masih kriyip-kriyip setelah begadang dari semalam? Masih gemes dengan penampilan para aktor lapangan hijau atau masih merasa deg-deg an jantung mau ilang gegara tim jagoan ndak bisa-bisa memecah kebuntuan hingga skor tak kunjung berubah dari bentuk onde onde? Heueheheu, mumpung masih pada demam #pildun saya mau ikutan jadi pengamat karbitan ah siapa tahu ada yang minat baca walaupun tentu saja tulisan ini ndak ada manfaatnya.

Gelaran pesta piala dunia 2014 sudah sampai pada babak perempat final dan telah meloloskan delapan tim terbaik untuk kembali berlaga memperebutkan tahta bergengsi. Tersebutlah Brasil, Kolombia, Belanda, Kostarika, Perancis, Jerman, Argentina dan Belgia. Tentu saja keberhasilan ini membuat para pendukung Negara yang lolos menjadi bungah dan semakin bersemangat menanti laga demi laga yang akan mereka lakoni nanti.

Ajang empat tahunan ini memang selalu ditunggu, tak hanya oleh masyarakat gila bola  tapi juga masyarakat sedikit gila seperti saya. yach saya akui kecanduan saya terhadap olahraga 11 vs 11 ini sudah agak sembuh, jadi saya memang hanya menonton pertandingan tertentu saja. Khusus untuk ajang piala dunia memang tidak pernah saya lewatkan sejak saya kenal pesta ini diselenggarakan di negeri Paman Sam, jangan Tanya tahun berapa karena nanti ketahuan saya tak lagi berusia delapan belas . Sejak jaman Hristo Stoickhov jadi top scorer dan brasil jadi kampiunnya itu sampai sekarang saya tak pernah absen menonton perang tanding tim-tim terbaik dunia walau tentu saja tak semua pertandingan mampu saya lihat.

Sportivitas dan kerjasama tim adalah hal yang membuat saya selalu kepincut dengan sepakbola, selain tentunya aksi-aksi megoper si kulit bundar di lapangan dan pastinya bonus lihat segeran apalagi kalau bukan wajah unyu plus body yahud dari para pemain huahaha puasa woiiii…*tepok jidat schweinsteiger*

***

Bukan piala dunia namanya kalau tak ada kejutan, pun demikian di tahun 2014 ini. Banyak Negara yang awalnya tidak begitu dipandang malah bisa terus melaju ke babak selanjutnya dan Negara yang justru digadang-gadang menang malah mletho. kompetisi bagus di dalam negeri dan kumpulan para pemain bintang dalam satu tim ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan hasil yang cemerlang, maka tak heran jika negara yang notabene dijadikan ladang nafkah para pemain top dunia seperti inggris, italia dan spanyol malah harus nggeret koper duluan pulang di babak penyisihan. Pantaslah jika pepatah lama berkata bola itu bundar.

Bukan piala dunia namanya kalau tak ada drama di dalamnya. Tahun ini ada luis suarez yang bertindak salah  dan mengakibatkan doi mendapatkan hukuman lumayan berat dari FIFA,  semoga suarez menjadikan ini sebagai pelajaran berharga di kemudian hari nantinya. Sedikit banyak koq saya jadi ingat drama marco materazzi dan zinedine zidane di piala dunia 2006.jangan lupakan juga drama mengenaskan ketika Andreas Escobar harus kehilangan nyawanya karena gol bunuh diri yang dibuatnya di piala dunia 1994 saat melawan tim tuan rumah yang membuat langkah kolombia harus terhenti di babak penyisihan. Maka saat tim kolombia berhasil menekuk Uruguay di babak perdelapan final kemarin tanpa ada insiden gol bunuh diri saya juga ikutan lega.

Dan bukan piala dunia namanya kalau tidak ada rasa. Kegembiraan dan kesedihan silih berganti tersaji. Berlaga di piala dunia adalah ajang pembuktian dan juga pengokohan harga diri sebuah negara, kemenangan akan membuat satu negara berpesta, bahkan pelatih tim USA asal Jerman Juergen klinsmann bahkan sampai membuat surat ijin agar para fans the Yanks yang masih bekerja bisa diijinkan menonton dan mendukung tim kesayangannya saat melawan der panzer di babak penyisihan grup. Itulah rasa, itulah euphoria yang mungkin tidak akan didapat selain di piala dunia. Oh ya, di piala dunia 2014 ini ada yang laku keras lho, bukan minuman dingin atau makanan ringan sebagai teman nonton tapi produk ET alias Extra Time huehehehehe.

Bukan piala dunia namanya kalau tidak menghadirkan pahlawan-pahlawan baru dalam setiap pertandingannya. Saya sih tidak bisa menyebutkan satu persatu man of the match tapi saya random aja dan pilihan saya jatuh pada pemain yang berdiri paling belakang yang selalu berjaga dibawah mistar gawang. Ya banyak pejaga gawang yang menjadi hero dalam piala dunia kali ini, sebut saja Guillermo Ochoa, Rais Mbolhi dan juga Tim Howard yang bermain dengan gemilang menjaga daerah teritorinya dari serbuan bertubi tubi striker lawan. walaupun akhirnya mereka tak bisa mengantarkan tim nya untuk terus melaju.

***

Dan akhirnya tulisan nggambleh tentang piala dunia saya akhiri saja daripada tambah lama tambah nggak jelas arahnya, satu yang pasti pesta bola belum berakhir malah sedang asyik-asyiknya. Jadi buat para pendukung fanatik yang ingin terus mengikuti laga demi laga hendaklah tetap jaga kesehatan, apalagi bagi yang sedang menunaikan ibadah puasa hendaknya lebih memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh sehingga tubuh tetap fit dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Jadi selamat menonton babak-babak menegangkan dan permainan atraktif dari tim-tim favorit anda, ingat berapa pun taruhan yang dipasang tetap saja oom Bandar yang bakal untung besar hahahahaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline