Lihat ke Halaman Asli

Indri Permatasari

TERVERIFIKASI

Landak yang hobi ngglundhung

Daging Kambing Higienis Bebas Bau Prengus

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik


Selamat siang teman-teman,mungkin ada yang sedang sibuk dengan sapi dan kambing kurbannya? nah kebetulan nih saya mau berbagi sedikit tips tentang penanganan daging siapa tahu ada manfaatnya,kalau terpaksa nggak ada ya mending teman-teman neraktir saya saja.

Sudah jamak kita ketahui kalau banyak yang suka dengan masakan yang berasal dari daging kambing namun tak jarang juga banyak yang mengeluhkan baunya yang "prengus". Ahaaa..tahukah teman mengapa daging kambing yang kita masak seringkali berbau prengus? jawabannya tentu bukan karena kambing memiliki empat ketiak atau si embek kelupaan pakai deodorant. Jadi sebenarnya kambing memiliki kelenjar bau yang terletak di sekitar tanduk tepatnya di daerah pangkal tanduk. Bau menyengat yang timbul pada daging seringkali terjadi karena penanganan yang kurang benar saat penyembelihan dan setelah penyembelihan.
Walaupun letak kelenjar bau ada pada daerah sekitar tanduk,namun tetap tak bisa dipungkiri bahwa bagian kulit dan kaki juga seringkali terkena karena gerakan alamiah kambing yang sangat gemar menggosokkan kepala ke kaki.
Nah kalau sudah begini maka langkah paling tepat dalam meminimalisasi keprengusan adalah dengan mengurangi cemaran. Pastikan pisau yang digunakan saat penyembelihan dicuci bersih sebelum digunakan untuk menguliti,setelah pengulitan selesai pun pisau yang akan digunakan lagi untuk memotong daging harus bersih kembali,jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan air sabun jika kita turut serta dalam penjagalan dan juga pemotongan daging. Satu hal yang perlu diingat hendaknya alat potong untuk sapi dan kambing dibedakan.
Perlu untuk digarisbawahi jangan pernah mencampur jerohan dengan daging,karena jerohan mengandung banyak sekali bakteri dan dikhawatirkan akan ikut mengkontaminasi daging.
Selanjutnya jika daging sudah terpotong,perlukah daging dicuci? Sebenarnya daging yang sehat hanya mengandung sedikit kuman,dan pencucian yang benar akan mengurangi jumlah kuman,tapi harus diingat air yang digunakan haruslah air bersih dan ada jaminan bahwa daging akan segera dimasak,jika lokasi pemotongan hanya memungkinkan terhadap akses air yang kurang bersih seperti air sungai,maka lebih baik daging tidak dicuci,namun pastikan daging yang dipotong bersih dari kotoran dan cemaran lainnya. Ingat sekali lagi,jangan mencampur daging yang baik dengan jerohan,ataupun bagian tubuh lain seperti kaki dan kepala.
Nah saatnya daging disimpan nih,tapj biasanya kalau pas hari raya begini seringkali jumlah daging yang kita miliki berlimpah,ada baiknya jika penyimpanan daging di freezer dipisah sesuai kebutuhan,bisa menggunakan wadah plastik yang tertutup rapat atau plastik kedap udara. Pastikan untuk first in first out,bisa dengan memberi label tanggal pada masing-masing wadah. Sekali lagi ingat daging sapj jangan dijadikan satu dengan kambing,begitu juga jerohan dan organ lainnya jangan dijadikan satu dengan daging. Dengan penyimpanan yang benar (suhu <0°C) daging bisa bertahan hingga lima bulan.
Jika daging sudah beku dan ingin dimasak,jangan lupa untuk melakukan thawing terlebih dahulu agar daging bisa matang sempurna. Cara paling higienis untuk thawing adalah dengan microwave,tapi kalaupun tidak,maka bisa menggunakan air namun pastikan airnya bersih dan jangan terlalu lama di biarkan di udara terbuka untuk mengurangi kontaminasi.
Hmm sepertinya sekian dulu ah tipsnya,mau nerusin lihat kambing . Oh ya pernah juga diceritain penjual kambing,mereka bersiasat dengan mencampurkan daun sirih ke dalam pakan kambing sehari sebelum dipotong,katanya sih juga lumayan efektif mengurangi kadar keprengusan, benar dan tidaknya silahkan dicoba saja,salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline