Menjaga Kesehatan Reproduksi melalui pemberdayaan WUS dalam upaya perubahan Perilaku WUS melalui Pendidikan Kesehatan
tentang deteksi Dini Kanker Serviks
Ainul Hidayati,1Wike Rosalini,2
Banyak wanita pertama kali datang ke sistem pelayanan kesehatan karena beberapa situasi yang berhubungan dengan kesehatan system reproduksinya, seperti kehamilan; menstruasi yang tidak teratur, keinginan untuk menggunakan kontrasepsi atau penyakit yang berhubungan infeksi maupun peradangan yang terjadi pada system reproduksinya. Peran petugas pelayanan yakni Tenaga Kesehatan disinilah yang memiliki peran dalam upaya promotif (promosi kesehatan) dan preventif (pencegahan), dalam hal ini diharapakan bahwa pemberi pelayanan tidak sampai melakukan tindakan kuratif (pengobatan) dalam kondisi penyakit kronis.
Deteksi dini gangguan sistem reproduksi merupakan langkah preventif untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit sistem reproduksi salah satu caranya melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Pap Smear yatu bertujuan untuk skrining awal mendeteksi gejala dari kanker serviks pada perempuan dan mencegah terjadinya berbagai komplikasi.
Kanker serviks termasuk salah satu dari empat kasus kanker terbesar pada perempuan di Dunia. Di Indonesia kanker serviks juga menduduki peringkat tertinggi setelah kanker payudara. Berdasarkan data dari WHO, kanker merupakan penyebab kematian utama di Dunia hal ini juga terjadi di Negara berkembang seperti Indonesia. Hakikatnya kanker serviks termasuk penyakit yang dapat dicegah. Oleh karena itu, skrining awal sangat dibutuhkan untuk menditeksi secara dini kanker serviks.
Melalui Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas dr.Soebandi Jember Fakultas Ilmu Kesehatan yang merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yang mana menjadi kewajiban bagi setiap dosen untuk menjalankan berbagai kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, pada hari Rabu 14 september 2022, dosen beserta mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat dengan mengusung tema "Menjaga Kesehatan Reproduksi melalui pemberdayaan WUS dalam pencegahan Kanker Serviksmelalui Pendidikan Kesehatantentang deteksi Dini Kanker Serviks". kegiatan berlangsung di kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang diikuti oleh Wanita Usia Subur yang bertarsipasi serta kader yang di undang.
Penuturan dari Ns. Ainul Hidayati, M.KM, dosen keperawatan bahwa pegetahuan wanita tentang kanker seviks sudah menjadi sebuah kewajiban untuk sepenuhnya bisa dipahami, tidak hanya itu Ainul juga menekankan bahwa tidak hanya tahu tapi perlu adanya sebuah tindakan yang sepenuhnya bisa diwujudkan oleh wanita yakni mengikuti pemeriksaan IVA Test atau Pap Smear sebagai upaya deteksi dini agar bisa memantau kondisi kesehatan reproduksinya. Ns. Wike Rosalini, M.Kes juga menenakankan bahwa kanker serviks bisa di cegah dengan mengenali penyebab, tanda gejala dan pemahaman bahayanya jika sampai terlambat di deteksi.
Pada akhir sesi pemberian pendidikan kesehatan, peserta bahkan menyarankan kegiatan ini untuk terus dilanjutkan dengan memberikan materi-materi menarik lainnya terkait kesehatan reproduksi perempuan, karena selama ini masyarakat merasa tabu untuk membahas hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Dengan adanya pengabdian masyarakat dengan penyuluhan seperti ini dapat menciptakan forum khusus yang lebih privasi bagi perempuan sebagai tempat diskusi, dan menambah ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H