Bahagia itu sederhana.
Liburan semester genap hampir usai, kesibukan yang tak ada hentinya, penat dan bosan melanda.
Kami pendidik walaupun siswanya libur kami tetap bekerja dan melaksanakan tugas kami.
Di penghujung tahun ajaran, berbagai laporan dan tuntutan yang harus kami penuhi, mulai bagaimana mengembangkan dan membuat program yang ada di lembaga, melakukan refleksi satu tahun ke belakang, mana yang sudah berhasil dan mana yang belum, ataupun bagaimana mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kami sebagai pendidik dengan mengikuti berbagai seminar baik yang online maupun offline, karena dengan kita meningkatkan kompetensi kita, maka insyaallah pelayanan kami terhadap pendidik akan semakin baik dan pendidikan akan berpusat pada murid.
2 hari ke depan, kami sudah menghadapi tahun ajaran baru, siswa baru, paguyuban baru, dan dari sekian agenda, maka kami putuskan untuk mencari suasana baru dengan berkunjung ke tempat wisata yang lokasinya tidak jauh juga, banyak sekali tempat wisata di sekitar kita yang masih asri dan nyaman untuk dikunjungi.
Kami sepakat untuk berkunjung ke tempat wisata sumber maron yang lokasinya di Malang selatan dan berangkat setelah beberapa agenda sudah rampung, karena gak mungkin meninggalkan pekerjaan, yang akibatnya perjalanan jadi kurang tenang dan asyik.
Perjalanan menuju malang dengan menggunakan jalan bebas hambatan yang kini semakin bagus, nyaman, dan pemandangan di sepanjang jalan sangat indah, sungguh sesuatu perjalanan yang menyenangkan.
Lokasi wisata yang kami tuju pun sudah semakin dekat, suasana sejuk khas pegunungan yang adem, ayem, dan tentrem mulai terasa, hamparan sawah, deretan kebun jagung, kebun tebu datang silih berganti di sepanjang perjalanan, dan tidak berapa lama kami tiba di parkir, suasana dan cuaca yang sejuk ditambah dengan suara gemericik air terjun menambah semangat langkah kaki kami untuk segera sampai di tujuan
Dengan menyusuri jalan yang rapi, dan bersih, kita bisa memilih dua lintasan, ada yang menggunakan tangga atau yang menggunakan jalan dan keduanya memberikan kesan tersendiri, bahkan tersedia jasa ojek bagi pengunjung yang tidak terbiasa melewati jalan curam.
Kami putuskan untuk berjalan kaki, turunan jalan setapak diiringi saluran air yang gemericik dan jernih, rasa capek pun terobati dengan indahnya pemandangan di sekitar, pedagang makanan, souvenir pun mulai berteriak menjajakan dagangannya.