Lihat ke Halaman Asli

Iin Andini

Pribadi

Termakan Kata-kata Sendiri

Diperbarui: 16 Februari 2021   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebagian orang pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Pada awal-awal jatuh cinta, hidup kita akan terasa indah. Hal-hal aneh bagi orang lain bisa terjadi.

Jika zaman dulu, orang-orang berkirim surat dengan menggunakan kata-kata yang romantis sebagai bentuk komunikasi untuk mengungkapkan perasaannya. Berbeda dengan zaman sekarang, kita menggunakan ponsel atau media sosial untuk berkomunikasi atau mengungkapkan perasaan kita.

Berkaitan dengan ponsel, saya memiliki pengalaman yang menjadi bahan refleksi bagi  saya. Ketika zaman kuliah semester 1, kami baru mengenal adanya ponsel yang hanya digunakan untuk menelepon atau sms.

Belum ada facebook, twitter, instagram, atau whatsApp. Jika kita kangen dengan orang yang disayang, pasti menggunakan telepon atau sms. Salah satu teman saya menjalani LDR sehingga tiap hari ditelepon atau menelepon pacarnya.

Ketika itu saya, belum punya pacar. Saya lihat teman saya tiap saat selalu sibuk teleponan dengan pacarnya. Jika ada jadwal kuliah pagi, sebelum masuk kelas menelepon. Pas kuliah sms-an. Setelah kuliah, pasti dia menelepon. Bahkan, ketika kami harus mendiskusikan tugas kampus, dia masih menyempatkan diri menerima telepon.

Saya dan beberapa teman yang masih jomblo sedikit kesal dengan tingkah lakunya. Hingga saya dan beberapa teman sering menyindirnya.

"Kenapa sih harus teleponan sama pacar terus. Jangan terlalu berlebihan pacarannya. Habisin pulsa saja."

"Namanya juga orang jatuh cinta. Coba kamu yang alami," sahutnya.

Jika mengingat ucapan saya, saya hanya tertawa sendiri setelah saya memiliki pacar. Kebetulan, saya juga harus pacaran jarak jauh. Pada akhirnya, apa yang dilakukan teman saya menjadi kebiasaan saya pada awal-awal kami pacaran.

"Jangan berlebihan pacarannya. Pacaran biasa aja," ledeknya ketika saya menerima telepon saat mengerjakan tugas kampus. Saya hanya bisa senyum-senyum sendiri.

Akhirnya saya sadar bahwa hati-hati dengan ucapaan sendiri. Padahal, apa yang dilakukan teman saya tidak ada yang salah karena memang dalam suatu hubungan komunikasi itu sangat penting. Berkomunikasi dengan orang yang kita sayangi memiliki kenikmatan tersendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline