Lihat ke Halaman Asli

Ruang Lingkup Studi Islam

Diperbarui: 26 Oktober 2023   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studi Islam (dokpri)

Para pembelajar keislaman perlu mengetahui ruang lingkup dari studi Islam itu sendiri. Dengan seperti itu, poin-poin ajaran dapat terpetakan dengan baik. Bonusnya, materi keislaman dapat diperoleh secara kompreh

Ruang lingkup studi Islam (dokpri)

ensip.

Jika merujuk hadits nabi saw yang diriwayatkan Umar bin Khathab, disana didapatkan informasi bahawa ajaran Islam itu mencakup tiga unsur pokok yaitu Islam, Iman, dan Ihsan (Hr. Muslim). Islam ialah jalan hidup yang diridhai Allah SWT. Iman ialah keyakinan yang diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati serta diamalkan dengan perbuatan. Sedangkan ihsan, kita beribadah kepada Allah SWT seolah kita melihatnya. Jika kita tidak dapat melihat Allah, dan dipatikan tidak dapat, maka yakinlan bahwa Allah SWT selalu melihat kita. Pengertian tersebut akan memandu kita untuk beribadah dengan sebaik-baiknya. Ketiga unsur tersebut, lebih dikenal juga dengan trilogy ajaran Islam.

Ruang Lingkup dan Objek Studi Islam dapat pula ditinjau dari tiga unsur pokok. Kita dapat mengenal Islam melalui doktrin ajaran, dinamika dan struktur masyarakat, serta sikap masyarakat pada doktrin itu sendiri.

Setiap agama memiliki doktrin. Berbagai doktrinnya dipastikan memerintakan untuk melakukan kebaikan dan melarang keburukan. Pembedanya, terdapat doktrin dari langit (wahyu dari Tuhan), atau dikenal dengan agama samawi dan terdapat pula yang muncul atas renungan kehidupan ummat manusia (ardhi).

Kehidupan dan struktur ummat manusia dapat menggambarkan pula sebuah ajaran suatu agama, termasuk di dalamnya ajaran Islam. Studi tersebut lebih terlihat dari fenomena yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, metode yang sering digunakan ialah pendektan fenomenologi. Bagi para orientalis yang mendalami Islam secara objektif, mereka tidak serta merta menyimpulkan, namun terlebih dahulu akan mencari informasi pada kondisi yang terjadi. Sebaliknya, bagi mereka yang berupaya mencari kelemahan untuk menjatuhkan, maka dapat dijadikan senjata untuk menyerang suatu agama yang tidak diyakininya.

Terakhir, sikap ummat manusia pada suatu ajaran memang berbeda. Sebagian ummat manusia sangat patuh hingga mengatakan hayyatuna kulluha ibadah. Sebagain fluktuatif atau sesuai kebutuhan. Manakala sedang dalam kesusahan, sangat dekat dengan Allah SWT, namun manakala serba berkecukupan, ia melupakan-Nya. Terdapat pula yang benar-benar tidak menghiraukan. Agama hanya label pada KTP saja.

Ajaran Islam tentu bukan sekadar ritual ibadah mahdhah (hablum minallah) saja. Ibadah mahdhah sangat terbatas dan telah dicontohkan oleh rasulullah sang pembawa risalahnya. Sebaliknya, ibadah ghair mahdhah (hablum minannas) sangat luas dan tidak terbatas. Terlebih Tuhan sebagai pemberi wahyu mengatakan bahwa al quran yang diturunkannya hudan lil muttaqin, bahkan hudan linnas. Artinya, ruang lingkup ajaran islam mencakup setiap unsur kehidupan ummat manusia.

Wallahu a'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline