Lihat ke Halaman Asli

Iik Apian

Mahasiswa

Upaya BMKG dalam Pencegahan Cuaca Ekstrem selama Arus Mudik

Diperbarui: 30 April 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Arus Mudik jalur Pantura Semarang/https://news.detik.com/berita/d-7282881/wanti-wanti-bmkg-soal-cuaca-ekstrem-di-masa-mudik-lebaran

Arus mudik dan balik 2024 bukan hanya harus mengantisipasi kemacatan, tapi juga cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Bali selama tiga hari pada 09-11 Maret 2024. Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengatakan cuaca ekstrem tersebut dampak dari terbentuknya bibit Siklon Tropis 91S dan 94S di wilayah Indonesia yang bisa memunculkan hujan lebat.

            Dalam pengamatan BMKG, Cuaca ekstrem itu terutama dipengaruhi munculnya bibit siklon 91S, di sekitar wilayah Nusa Tenggara timur dan dapat memberikan dampak langsung ataupun tidak langsung. Berupa hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian juga dapat berpotensi angin kencang diseitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. Dan berpotensi menimbulkan gelombang tinggi hingga ketinggian 2 setengah meter disekitar Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat. Kemudian Samudra hindia Selatan NTT dan juga di selat Sumba bagian barat perairan selatan pulau sumba dan perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote serta di Laut Sawu bagian Selatan. Namun selain bibit siklon, juga adanya pengaruh kumpulan arak-arakan awan hujan yang berasal dari Samudra Hindia disebelah timur Afrika yang memasuki wilayah Indonesia dan juga adanya gelombang atmosfer,kelvin dan Rossby ini juga menimbulkan potensi hujan lebat diberbagai wilayah Indonesia selain yang disebutkan tersebut.

Kemudian diungkapkan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dan Cahyo Nugroho  Kepala BMKG Wilayah III - Badung Bali pada sesi Live Youtube FMB9ID Kominfo, Senin (1/4). Bahwa salah satu upaya BMKG dalam menghadapi cuaca ekstrem selama periode Hari Raya Idul Fitri yakni dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"TMC ini akan dilakukan dalam posisi siaga dan standby on call. Pada prinsipnya TMC ini digunakan untuk menangani kondisi cuaca agar tidak terlalu ekstrem," ujar Guswanto mengakhiri paparannya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) siap menerapkan teknologi modifikasi cuaca berbasis siaga atau standby on call sebagai bentuk Upaya mitigasi cuaca ekstrem. Sekaligus mengamankan arus perjalanan mudik Lebaran 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline