REPORTER? Dulu saya berfikir bahwa menjadi reporter itu mudah, hanya bicara di depan kamera, dilihat orang banyak dan menjadi terkenal. Se 'simple' itu.
Tapi ternyata jadi reporter ga segampang yang kelihatannya, pelajaran demi pelajaran saya dapatkan di masa kuliah.Saya belajar mengenai cara mewawancarai narasumber, membuat naskah, menyusun pertanyaan, menembus narasumber, menggunakan kamera, editing dan masih banyak lagi.
Dan belum lagi saya harus menghafal naskah yang sudah saya buat, serta harus tetap fokus menatap kamera tanpa melirik 1 detikpun, jika kalian yang sudah terbiasa bicara di depan kamera maka itu kelihatannya mudah, namun jika dilakukan di tempat umum dikelilingi orang banyak dan harus tetap fokus pada naskah maka disitulah ujiannya.
Di kampus saya, saya merupakan angkatan pertama dijurusan jurnalistik, sebenarnya banyak yang mendaftar pada saat semester 1 namun pada kenyataannya hanya ada 23 orang saja yang benar-benar menetapkan pilihannya memilih jurusan jurnalistik tv. Dan sampai semester 5 ini hanya tersisa 18 orang saja :(.
Saya sendiri sudah tertarik pada dunia jurnalistik sejak kelas 2 smp, pada saat itu saya ingin sekali menjadi Reporter, dan pada saat kuliah saya bersyukur saya tidak salah memilih jurusan yang ada, karena di kelas jurnalistik tv ini saya belajar banyak hal mengenai dunia jurnalistik.
Melalui dosen-dosen yang dulunya sudah pernah merasakan bagaimana jadi wartawan yang sesungguhnya. Dan sekarang mereka membagi ilmunya kepada kami.
Dan saya rasa, saya sangat bersyukur bisa kuliah di kampus ATVI(Akademi Televisi Indonesia). Karena berkat kampus ini saya bisa banyak belajar mengenai dunia jurnalistik yang sesungguhnya.
Saya harap ketika lulus nanti saya dapat menjadi Reporter handal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H