Lihat ke Halaman Asli

Ii Rahmanudin

Guru Bahasa Arab, Blogger, Penulis Buku

Takbir di Mana-mana: Warga Bandung Laksanakan Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)

Diperbarui: 9 November 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Selasa tanggal 08 November 2022 atau bertepatan dengan 13 Robi'ul awal 1444 H tepatnya sore hari sebelum magrib, terdengar lantunan Takbir dari arah masjid Bandung.  Mesjid itu Bernama masjid RiyaddusSolihin yang beralamatkan di Jl Anyelir 1 RT 03 RW 12 Cipadung Kidul Bandung. 

Saya melihat Masyarakat kampung mulai berdatangan menuju masjid semenjak sore sebelum maghrib, mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak ataupun anak-anak. Awalnya saya kira ada lebaran, namun ternyata setelah saya dapatkan informasi di WhatsApp bahwa akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Total yang mana Sebagian umat Islam percaya bahwa di sunahkan bagi umat Islam untuk melaksanakan solat Khusuf atau solat gerhana.

Solat Gerhana merupakan solat sunah yang di laksanakan ketika sedang terjadi sebuah fenomena gerhana baik itu gerhana bulan ataupun matahari. Solat ini dikenal umat Islam dengan solat Khusuf. Umat Islam melaksanakan solat Gerhana sesuai dengan hadist HR.Bukhari

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah SWT, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah (HR, Bukhari No 1044).

Dari hadist tersebut saya mulai menyadari bahwa takbir yang terlantun dimana-mana khususnya daerah Bandung merupakan amalan sunah yang Allah perintahkan kepada Umat Islam saat gerhana bulan atau matahari itu terjadi.

Akhirnya ketika adzan berkumandang saya pergi ke masjid dan Kemudian setelah Salat Maghrib dan Dzikir, saya mulai melaksanakan Salat Gerhana bersama jamaah. Diawali dengan niat Salat Gerhana, kemudian dilanjutkan dengan takbir dan membaca surat Al Fatihah dua kali dalam satu rokaat serta rukuk dua kali dalam satu rokaat. Ini yang menjadikan perbedaan dengan solat sunah lainnya. Setelah selesai Rakaat pertama dilanjutkan Rakaat kedua yang sama membaca surat Al-Fatihah, rukuk, I'tidal Membaca surat Al Fatihah lagi kemudian rukuk, 'itidal baru kemudian sujud dan dilakukan seperti solat biasanya.

Selain itu, ada sedikit tausiah atau khutbah dari seorang khatib. Kutbah yang disampaikan berisikan tentang fenomena Gerhana Bulan. Fenomena Gerhana  ini adalah sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Maka dari pada itu banyaklah melakukan amalan-amalan yang baik seperti Takbir, Istigfar, dan Bersedekah. Dengan begitu Allah akan menjaga bumi ini serta makhluk yang ada didalamnya. Selain daripada itu, khatib juga menyampaikan bahwa kita harus saling menjaga keutuhan bumi ini dengan selalu banyak bersedekah dan sholawat. Maka setelah selesai para jamaah bersholawat sersama-sama.

Dari Fenomena ini saya sadar bahwa Fenomena Gerhana Bulan ini merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT sang pencipta. Semoga dengan fenomena ini manusia sadar bahwa kita tidak mampu berbuat apapun selain atas kehendak dan kekuasaan-Nya.

Bandung, 08 November 2022.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline