Lihat ke Halaman Asli

Organisasi Pasutri

Diperbarui: 11 Januari 2016   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan di organisasi sekelas IOMS, UKM, ataupun BEM, bahkan organisasi kampus lainnya...  Itu belum menjamin keberhasilan di organisasi yang diikat secara sakral penuh makna, yaitu bernama organisasi 'Pasutri'.

Tetapi setidaknya, seseorang yang sering berkecimpung dalam lantunan keorganisasian,  lebih mengerti bagaimana caranya menghargai orang lain, bagaimana caranya mengalah uk kebaikan, dan bagaimana caranya untuk bekerjasama dalam proses menuju impian organisasi.

Jadi ketika seseorang itu dihadapi dlm organisasi 'Pasutri', pasti dia tahu bagaimana cara pengelolaan uang yg baik, menghrgai kinerja stiap tindakan dg baik, bersahaja dalam mngambil kputusan, dan tenang mnghadapi prmsalahan. 

Pengalamanya menghadapi beberapa karaktristik anggota organisasinya pasti dpt tettuang dg baik pula saat ia menghadapi seseorang yang ia cintai d dalam organisasi 'Pasutri', meski berubah 360 drjat krakter sseorang yg dicintai tiba tiba, sseorng yg bepengalaman tentu tahu dg fleksibelitas yg tinggi ia mampu dan tahu cara menghadapinya dg baik.

Pada akhirnya, tentu saja... Intinya organisasi Pasutri juga menuntut para pendirinya yang berkualitas dan tentu memiliki banyak pengalaman kehidupan berorganisasi. Karena tidaklah mudah bak meniup nyalanya api lilin, jika sudah terikat dalam lantunan organisasi Pasutri, jika anda seorang suami, maka anda harus tahu tufoksi anda, istri anda dan anak anak anda. Apakah anda akan menjadikan istri anda seorang manager keuangan keluarga, atau bahkan direktur keluarga itu terserah anda, yang penting jangan mengabaikan eksistensi visi misi keluarga. 

Pesan dari artikel ini hanya satu : Berkecimpunglah dalam organisasi apapun yang positif baik organisasi akademik maupun nonakademik, karena dengan pengalaman seperti itu, tentu manfaatnya dapat dipetik ketika Ijab Qobul terucap.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline