Dalam rangka mengimplementasikan hasil pendidikan yang telah di tempuh selama 8 semester di bangku kuliah mahasiswa Universitas Nusa Mandiri dari Fakultas Teknologi Informasi program studi Sistem Informasi mengadakan kegiatan pelatihan penggunaan smartphone dengan maksimal dan positif, daerah Pancoran Buntu 2 yang berada di Jakarta Selatan merupakan salah satu tempat yang menjadi sasaran mahasiswa Universitas Nusa Mandiri untuk melaksanakan ajang kegiatan kepedulian kepada masyarakat yaitu Komunitas Anak Putus Sekolah, Pancoran Buntu 2. Sabtu,(19/06).
Dalam perkembangan teknologi sekarang ini anak anak dipancoran buntu 2 yang berumur 9 s/d 15 tahun telah memiliki gadget atau smartphone pribadi yang mereka dapat dari usaha mereka sendiri yakni mengamen dan menjadi badut.
Tetapi dalam penggunaannya anak anak ini masih sangat minim pemahamannya tentang apa itu gadget dan bagaimana cara menggunakannya secara maksimal dan bijak agar tidak berdampak negatif.
Oleh karena itu mahasiswa ingin membuat kelas teknologi sebagai media bagi anak anak dipancoran buntu 2 khususnya yang putus sekolah untuk dapat belajar dalam penggunaan smartphone secara maksimal dan positif tentunya.
"Kegiatan pelatihan penggunaan smartphone dengan maksimal dan positif ini adalah salah satu program pembelajaran yang pesertanya adalah anak-anak putus sekolah, kami sengaja memilih mereka, karena banyak anak-anak di daerah sini punya smartphone masing-masing dari hasil kerja mereka, tetapi tidak digunakan dengan maksmial namun digunakan untuk bermain game dan hiburan sosial media saja" ujar Ihsanurrijal Muwahid salah satu Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri yang melaksanakan kegiatan.
Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri sebelum melaksanakan kegiatan tentunya melakukan observasi terlebih dahulu. Kegiatan itu dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan anak-anak yang berada di sana, tentunya pelakasana kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan yang di himbau Pemerintah. dikarenakan kasus Covid-19 yang semakin meningkat pelaksana kegiatan bersepakat untuk mengadakan pelatihan ini dari jarak jauh dan tentunya peserta tidak lupa untuk mengisi kuota internet kepada Anak-anak yang mengikuti kegiatan agar selama proses pelatihan dan pembelajaran berjalan dengan lancar. Peserta mengadakan pelatihan dan pembelajarannya selama satu bulan dan disetiap hari sabtu hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan sehari hari mereka sebagai pengamen dan badut.
Selama kegiatan pelatihan berlangsung, pengetahuan anak-anak Pancoran Buntu 2 terhadap pemanfaatan smartphone semakin menambah dan keingintahuan mereka terhadap teknologi semakin meningkat. Respons serta partisipasi mereka mampu menerima setiap pembelajaran dan tidak mudah bosan dengan materi yang diberikan. Dalam prosesnya pun banyak canda tawa hadir tetapi tidak mengurangi keseriusan mereka dalam belajar.
Mahasiswa juga membuat lomba dengan membuat logo di aplikasi Canva yang diadakan sebagai kegiatan penutup dan salah satu bentuk uji kompentensi untuk mengukur kemampuan mereka dalam menerima ilmu selama pelatihan belangsung.
Setelah selesai kegiatan, dalam rangka kepedulian kami perwakilan dari mahasiswa ke lokasi langsung untuk memberi beberapa sembako untuk dapur umum yang berada di Pancoran Buntu 2.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk anak-anak sekitar Pancoran Buntu 2 terutama anak-anak pengamen dan yang putus sekolah, semoga kegiatan pelatihan ini juga akan terjadi lagi oleh mahasiswa kampus lain agar anak-anak yang keterbatasan ekonomi juga bisa meraih ilmu dan menjadi generasi bangsa yang berkompeten" ujar masyarakat yang tinggal di sekitar Pancoran Buntu 2.
Demikianlah Artikel ini dibuat berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, penulis berharap agar kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi oleh Mahasiswa di Indonesia, terutama di Universitas Nusa Mandiri, agar anak-anak yang keterbatasan ekonomi untuk pendidikannya bisa mendapatkan ilmu yang setara dengan anak-anak yang bersekolah pada umumnya.