Lihat ke Halaman Asli

Dasar-dasar Elektronika yang Memadukan Kekuatan. Arus Listrik, Tegangan, dan Resistansi

Diperbarui: 5 September 2023   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://sainsmania.com/beberapa-contoh-hukum-ohm-dalam-kehidupan-sehari-hari/

Dalam dunia yang semakin terkoneksi ini, elektronika adalah tulang punggung yang mendukung teknologi modern. Untuk memahami bagaimana perangkat-perangkat ini bekerja dan bagaimana kita dapat mengontrolnya, kita perlu menggali lebih dalam tentang konsep dasar dalam elektronika: arus listrik, tegangan, dan resistansi. 

1.) Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran gerakan elektron yang mengalir melalui konduktor seperti kawat dalam suatu sirkuit. Pada intinya, arus listrik adalah "lalu lintas" elektron dalam sirkuit yang dapat dibandingkan dengan aliran air dalam pipa. Dalam dunia pengukuran, arus listrik diukur dalam satuan yang disebut Ampere (A) dan dinyatakan dengan simbol "I".

Kita dapat membayangkan arus listrik sebagai aliran energi yang bergerak melalui kawat, mendorong perangkat elektronik untuk berfungsi. Semakin besar arusnya, semakin banyak energi yang dapat dihantarkan olehnya.

2.) Tegangan

Tegangan, yang juga dikenal sebagai beda potensial, adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam suatu sirkuit. Ini seperti perbedaan ketinggian air antara dua titik dalam pipa. Tegangan diukur dalam satuan Volt (V) dan dinyatakan dengan simbol "V".

Tegangan adalah "dorongan" yang mendorong elektron untuk bergerak melalui kawat. Semakin besar tegangan, semakin besar "dorongan" tersebut. Tegangan adalah sumber energi dalam sirkuit, dan tanpa tegangan yang cukup, perangkat elektronik tidak akan berfungsi.

3.) Resistansi

Resistansi adalah hambatan yang diberikan oleh komponen dalam sirkuit terhadap aliran arus listrik. Ini seperti gesekan air dalam pipa yang menghambat aliran air. Resistansi diukur dalam satuan Ohm () dan dinyatakan dengan simbol "R".

Kita sering menemukan resistor, komponen yang dirancang khusus untuk memberikan resistansi dalam sirkuit. Hukum Ohm, prinsip dasar dalam elektronika, menyatakan bahwa arus (I) dalam sirkuit sebanding dengan tegangan (V) dan invers sebanding dengan resistansi (R), dengan rumus I = V/R. Semakin besar resistansi, semakin kecil arus yang mengalir.

Rumus untuk mencari arus listrik (I) dalam sebuah sirkuit adalah menggunakan Hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan hubungan antara arus listrik, tegangan (V), dan resistansi (R) dalam sirkuit, dan rumusnya adalah: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline